REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pusat konservasi harimau Indonesia, Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), mengadakan peringatan hari harimau di Lot.7 SCBD, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu, (27/7). Peringatan Global Tiger Day (GTD) ini digelar seharian penuh dengan tema membangun kepedulian generasi.
Senior Researcher TWNC Ardi Bayu Firmansyah mengatakan, latar belakang digelarnya kegiatan ini berawal dari semangat mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga habitat Harimau Sumatra. Menurut dia, dari pekan ke pekan populasi harimau di Indonesia semakin menurun.
Bayu menuturkan, berdasarkan data yang dihimpun TWNC sejak Januari - Juli 2019, ditemukan 10 kasus Harimau Sumatra. Ini meliputi kasus harimau memangsa ternak, berkeliaran di pemukiman, melukai penduduk, harimau tewas dijerat pemburu, dan sebagainya. Dia menyatakan, TWNC yang berlokasi di Tambling, Lampung ini mendorong kampanye perlindungan Harimau Sumatera yang efektif dengan gaya generasi milenial.
“Untuk itulah aneka kegiatan di hari GTD diharapkan dapat menarik keterlibatan generasi milenial dalam perlindungan Harimau Sumatra sehingga meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan GTD ini diawali pembukaan oleh Ketua Umum Artha Graha Peduli (AGP) Heka Hertanto, diikuti dongeng anak, mewarnai lukisan, tarian oleh anak-anak, pengumpulan 3.000 tanda tangan dalam bentuk petisi, melukis wajah dengan tema harimau atau objek hewan lain, penampilan Teater Didisena dengan drama latar belakang perlindungan harimau, dan pemutaran film “Let The Tiger Go”. Film ini didedikasikan untuk Tim Ranger TWNC yang telah bertugas menjaga pelestarian hutan.
Kemudian puncak acara digelar pada malam hari dengan menggelar talk show yang melibatlan narasumber Indra Exploitasia (Direktur KKH), Haryo Wibisono (Direktur Yayasan Sintas Indonesia), Ani Mardiastuti (Dewan Guru Besar IPB), Tony Sumampau (Taman Safari Indonesia), Ardi Bayu Firmansyah (Senior Researcher TWNC).
Heka menambahkan, TWNC tergerak untuk memperingati Hari Harimau karena yakin satwa bernama ilmiah Panthera Tigris Sumatrae ini merupakan bagian penting dari ekosistem di alam Indonesia. Sebagai pemuncak rantai makanan, eksistensi harimau amatlah penting.
Untuk itulah, TWNC berkomitmen untuk terus terlibat dalam menjaga Harimau Sumatra dari kepunahan. "Kami organisasi konservasi pertama yang mampu melakukan translokasi lima harimau sekaligus dari Aceh ke Lampung tahun 2008 silam. Harimau-harimau ini dulunya berkonflik dengan manusia, lalu kami bawa ke pusat konservasi, dari situlah kami fokus menjaga harimau," ujar dia.