Sabtu 27 Jul 2019 14:51 WIB

MUI Bahas Posisi Ketua Saat Rakernas

MUI pun akan membahas keberlanjutan posisi ketua MUI pada September

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'aruf Amin telah ditetapkan sebagai Wakil Presiden Indonesia terpilih 2019-2024. MUI pun akan membahas keberlanjutan posisi ketua saat rapat kerja nasional (Rakernas) pada September mendatang.

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis menyebut posisi ketua belum dibahas secara umum. Namun mengacu pada AD/ART organisasi, posisi ketua akan diputuskan dalam musyawarah nasional (Munas).

"Kita belum ada pembahasan utuh, nanti kita biasanya dibahas pada saat Rakernas dan pasti diputuskan nanti di Munas. Tentunya kita mengaju pada AD/ART, pasti dibahas dan diputuskan tetapi ada ruang, ada forum untuk menjawab seperti itu," ujar Cholil Nafis di Hotel Grand Sahid Jaya, Sabtu (27/7).

Perihal pelaksanaan Rakernas, Cholil menyebut dilakukan tahun ini. Waktu pelaksanaan belum ditentukan, namun perkiraan dijadwalkan pada September atau awal Oktober. Sementara, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih dilakukan tanggal 20 Oktober.

Pada Selasa (23/7), MUI melaksanakan rapat di kantor pusat. Dalam pertemuan itu, Cholil menyebut dibahas beberapa hal. Perihal Rakernas memang sudah disiapkan, namun untuk waktu dan lokasi belum ditentukan mana yang pas.

Untuk kandidat pengganti Ketua MUI Ma'aruf Amin, ia menyebut tidak ada yang mengajukan diri. Pemilihan ketua biasanya ditentukan dari anggota MUI.

"Belum ada, pencalonan belum ada. Tapi biasanya kita (MUI) bukan mencalonkan tapi dicalonkan. Jadi catatan, di MUI tidak ada berebut jadi ketua. Modelnya dicalonkan atau dipilih dan siapapun yg dipilih dia pasti siap," ucapnya.

Sejauh ini, ia menyebut Kiai Maaruf masih bekerja secara penuh sebagai Ketua MUI. Kiai Maaruf tidak memiliki kesibukan lain selain di MUI.

"Beliau tidak punya kesibukan apa-apa keculai di MUI. Kecuali sudah dilantik, kita ada AD/ARTnya yang membahas itu. Kita kembali ke aturan organisasi, disamping itu juga kita ada kesepakatan-kesepakatan. Kami //kan// forum besar jadi satu. Ormas-ormas besar Islam menyatu dalam tenda MUI," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement