REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik prostitusi dilaporkan masih marak di wilayah kolong Tol Jembatan Lima, Jalan Tubagus Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar). Meskipun, lokalisasi Kalijodo di kawasan itu telah digusur.
"Di bawah situ (kolong jalan tol) masih ada (prostitusi). Nanti kalau udah sore atau malam di sini banyak PSK-nya (pekerja seks komersial)," kata Doni, seorang warga di dekat kolong jalan tol Jembatan Lima, saat ditemui di lokasi, Jumat (26/7).
Menurut Doni, praktek prostitusi di daerah tersebut telah berlangsung sejak lokalisasi Kalijodo masih berdiri. Ia memaparkan para PSK-nya mengincar pria hidung belang kelas bawah, sehingga praktek prostitusi dapat dilakukan di gubuk-gubuk kumuh.
Penuturan serupa disampaikan Wahyu, salah satu tukang ojek yang kerap mengantar penumpang mencari PSK di kolong jalan tol Jembatan Lima. "Kalau malam selalu ada (PSK) yang nunggu pelanggan di tepi jalanan sini. Berjejer tuh dari sini sampai seberangnya Season City," tuturnya.
Pemerintah DKI telah melakukan penggusuran terhadap sebagian penghuni kolong tol Jembatan Lima pada 2015. Namun, sebagian penghuni bangunan liar di sana bertahan sampai sekarang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggusur lokalisi Kalijodo dan mengubahnya menjadi ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) pada 2016, tetapi kegiatan penyimpangan masih terjadi di wilayah tersebut.