Kamis 25 Jul 2019 22:08 WIB

700 Hektare Sawah di Kabupaten Cirebon Alami Puso

Sawah yang mengalami puso tersebar di daerah yang pengairannya bersifat tadah hujan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Petani melintasi sawahnya yang berada di Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/6).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
[ilustrasi] Petani melintasi sawahnya yang berada di Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Minimnya debit air akibat musim kemarau saat ini telah berdampak pada areal pertanian di Kabupaten Cirebon. Hingga saat ini, ratusan hektare tanaman padi sudah mengalami gagal panen (puso).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Effendi, menjelaskan, total luas tanaman padi pada musim gadu 2019 di Kabupaten Cirebon mencapai sekitar 42 ribu hektare. Dari jumlah itu, sebanyak 1.200 hektare mengalami kekeringan, baik kekeringan ringan, sedang maupun berat.

Baca Juga

"Adapula sekitar 700 hektare yang kini sudah puso,’’ kata Ali, Kamis (25/7).

Ali menyebutkan, tanaman padi yang sudah puso itu tersebar di daerah-daerah yang pengairannya bersifat tadah hujan. Di antaranya, Kecamatan Greged, Lemahabang, Losari dan Karangwareng.

Selain tanaman yang sudah mengalami kekeringan, lanjut Ali, adapula tanaman seluas kurang lebih 3.000 hektare yang kini terancam kekeringan. Jika tidak mendapat pasokan air yang cukup, maka lahan itupun berpotensi mengalami kekeringan.

Ali mengakui, lahan yang puso itu mengurangi produksi padi. Namun, dia menilai pengurangan produksi tersebut tidak signifikan.

"Pengaruhnya kecil ke produksi padi karena daerah-daerah yang mengalami puso itu bukan potensi padi,’’ kata Ali.

Ali berharap, untuk daerah-daerah lain yang tidak mengalami kekeringan bisa mencapai produksi padi yang tinggi. Untuk itu, pihaknya terus memantau pasokan air agar tidak mengalami kekurangan.

Ali mengungkapkan, daerah-daerah yang tidak mengalami kekeringan saat ini umur tanaman padinya rata-rata 15 – 60 hari. Bahkan, di sejumlah daerah sudah ada yang panen, dengan rata-rata produksinya sekitar 6,4 ton per hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement