Jumat 26 Jul 2019 08:55 WIB

MRT Fase III Kalideres-Ujung Menteng Segera Dibangun

MRT fase III akan dibangun dalam bentuk layang dan bawah tanah.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
 Ilustrasi MRT
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi MRT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase III (Timur-Barat) akan dimulai pembangunannya pada 2020. Rutenya dimulai dari Kalideres sampai Ujung Menteng sepanjang 31,7 kilometer (km) dengan jumlah 22 stasiun MRT. Dalam pembangunan 22 stasiun MRT, terbagi dengan dua tahap.

Tahap pertama MRT fase III sepanjang 20,1 km, yaitu Kalideres, Kembangan 2, Kembangan 1, Pesing, Grogol, Roxy, Tanah Abang, Sarinah, Kebon Sirih, Kwitang, Senen, dan Galur. Sementara, tahap kedua MRT fase III sepanjang 11,6 km, yaitu Cempaka Baru, Sumur Batu, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, Penggilingan, Cakung Barat, Pulo Gebang, dan Ujung Menteng.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Syahbandar, mengatakan, dana pembangunan MRT fase III sekitar Rp 53 triliun. “Jadi, itu yang sedang menjadi program prioritas dari MRT Jakarta untuk menjalankan program fase II dan fase III secara paralel,” kata William kepada wartawan di Mercure Hotel Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (25/7).

Model jalur MRT fase III pun akan ada dua bentuk, yaitu elevated atau rel layang dan underground atau rel bawah tanah. Direncanakan, dari Stasiun Kalideres hingga ke Grogol akan dibangun jalur rel layang.

Selanjutnya, rel bawah tanah mulai dari Stasiun Roxy hingga Cempaka Baru. Sisanya dari Stasiun Sumur Batu ke Ujung Menteng akan dibangun jalur rel layang kembali. Untuk depo fase III, kata dia, akan ada dua depo, yaitu ujung di area Kalideres dan sekitar Ujung Menteng.

Pembangunan fase III akan ada titik temu dengan fase I dan II, yaitu di Stasiun MRT Sarinah. Terkait pembebasan lahan fase III agar tidak ada permasalahan, William mengaku sedang mengkaji dan memetakan area lahan yang akan dibebaskan.

Namun, lanjut dia, ia dan pihak terkait akan terbuka masalah dengan pembebasan lahan pembangunan MRT fase III. Sebab, pembebasan lahan tentunya akan dilakukan oleh pemerintah, kedua, juga membicarakan secara bisnis dengan pihak swasta yang lahannya akan dilalui MRT Jakarta.

“Sebagaimana diketahui fase I sudah menunjukkan titik-titik di mana stasiun MRT itu berada, lalu terjadi peningkatan nilai kawasan. Peningkatan nilai ini akan membawa bisnis baru untuk peningkatan bisnis,” ujar dia.

Terintegrasi Mal

PT MRT Jakarta  akan menargetkan pembangunan Transit Oriented Development (TOD) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hingga saat ini, masih dalam proses kerja sama dengan PT Intiland Development, pemilik Poins Square Mall.

Rencananya, Stasiun MRT Lebak Bulus akan terkoneksi dengan Poins Square Mall yang dihubungkan dengan skybridge. Dengan begitu, penumpang bisa langsung menuju pusat perbelanjaan tersebut tanpa turun dari stasiun.

Kepala Divisi Sekretaris PT MRT Jakarta, Kamaluddin, mengatakan, proses kerja sama dengan PT Intiland Development selaku pemilik Poins Square Mall saat ini sudah mencapai 90 persen. Tahap akhir tinggal penandatanganan kerja sama.

“Hampir final untuk bagian kerja samanya. Dipikirkan juga nanti pembangunan seperti apa. Yang jelas skybridge-nya arah utara ke Poins Square Mall. Sehingga, penumpang mudah untuk menuju Poins Square Mall,” kata Kamaluddin.

Kamaluddin menambahkan, nantinya wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akan menjadi perkotaan yang lengkap dengan bangunan properti karena akan ada pembangunan apartemen baru di belakang Poins Square Mall.

Skybridge juga nantinya akan terkoneksi dengan apartemen tersebut. Apartemen tersebut sedang dalam proses pembangunan. Dengan demikian, Poins Square Mall dengan apartemen tersebut terkoneksi dengan Stasiun MRT Lebak Bulus serta halte Transjakarta Lebak Bulus.

Lalu, untuk melengkapi TOD Lebak Bulus, proses pembangunan Terminal Lebak Bulus juga masih dalam pembahasan. Sebab, pembangunan Terminal Lebak Bulus perlu waktu. Kalau bisa, secepatnya akan dibangun terminalnya.

Kamaluddin menambahkan, pembangunan terminal sedang dikaji tentang pembangunan idealnya seperti apa, keluar dan masuknya angkutan umum seperti apa, dan lahannya yang saat ini terbatas. Dengan demikian, pembangunan Terminal Lebak Bulus nantinya akan bermanfaat dan memudahkan bagi penumpang.

“Ya, Rabu (24/7) lalu sudah membahas dengan Dishub DKI Jakarta, tetapi nanti kalau sudah hasil akhirnya, baru kami jelaskan ya. Tunggu informasi selanjutnya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement