REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Nasdem Bidang Media dan Komunikasi Publik, Willy Aditya, menjelaskan, pertemuan antara Surya Paloh dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak membahas pencalonan di pemilihan presiden (pilpres) 2024. Pertemuan itu murni silaturahim antara dua tokoh yang sesungguhnya sudah saling kenal.
Pertemuan itu juga bentuk apresiasi Partai NasDem terhadap Anies yang menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. "Kita harapkan itu ditingkatkan untuk kepentingan warga Jakarta. Kita harus dukung Anies untuk Jakarta maju," ujar Willy saat dikonfirmasi, Kamis (25/7).
Ia menjelaskan, pertemuan anatara Surya dan Anies sesungguhnya telah direncanakan sejak cukup lama. Menurut dia, Gubernur DKI Jakarta itu yang meminta waktu untuk bertemu dengan Surya.
Permintaan itu disampaikan saat keduanya mengantar keberangkatan Presiden Joko Widodo ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Untuk mengikuti pertemuan negara G-20 di Jepang, Juni 2019 lalu.
"Permintaanya disampaikan saat mengantar Jokowi pasca putusan MK itu. Setelah Pak Jokowi terbang keduanya ngobrol layaknya abang dan adik," ujar Willy.
Willy menjelaskan, pertemuan antara Surya dan Anies bukanlah merupakan hal yang aneh. Karena, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu merupakan salah satu inisiator terbentuknya ormas Nasional Demokrat.
"Jadi, Pak Anies minta ke Pak Surya untuk bisa bertemu sebagai orang yang dulu juga pernah sama-sama mendirikan ormas Nasional Demokrat," ujar Willy.
Sebelumnya, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Surya Paloh menyebut partainya membuka peluang untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju sebagai calon presiden pada 2024 nanti.
Namun, Surya menyebut hal itu masih bergantung pada keputusan Anies sendiri, apakah akan mencalonkan diri sebagai calon presiden atau wakil presiden pada pilpres 2024 nanti. "Untuk 2024 kantergantung Anies. Niatnya sudah pasti ada di situ," ujar Surya.