Kamis 25 Jul 2019 10:22 WIB

Karding: Pertemuan Mega-Prabowo Berdampak ke Akar Rumput

Karding berkeyakinan pertemuan kedua elite membicarakan hal-hal besar.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Pertemuan Megawati dengan Prabowo, Rabu (24/7).
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Pertemuan Megawati dengan Prabowo, Rabu (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai positif pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Dia mengatakan, pertemuan serupa seharusnya didorong hingga beresonansi hingga ke tingkat paling bawah.

"Ya saya kira pertemuan apapun yang terjadi apalagi pertemuan itu antartokoh nasional, tokoh tokoh bangsa itu bagus," kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding di Jakarta, Kamis (25/7).

Baca Juga

Dia mengakui jika selama ini dinamika pertarungan Pilpres sangat keras dan kuat. Karena itu, lanjut dia, pertemuan yang dilakukan oleh pemimpin bangsa apakah itu berdua bertiga atau berkelompok itu sangat penting.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) itu berpendapat pertemuan itu akan memberikan dampak hingga ke akar rumput. Pada akhirnya, akan terjadi pendinginan dan kesejukan di tengah masyarakat.

"Pemimpinnya saling ketemu nih ngapain lagi kita berantem, atau yang kedua pemimpin sudah ketemu nih rupanya mereka beda politik tapi hubungan kemanusiaan tetep jalan, ini penting," katanya.

Karding berkeyakinan pertemuan kedua elite politik itu membicarakan soal-soal besar, dasar hingga prinsip. Mereka, kata Karding lagi, tentu akan mendiskusikan masalah substansi soal bangsa dan bagaimana bersama membangun Indonesia ke depan lebih baik.

Seperti diketahui, pertemuan Megawati dan Prabowo dilakukan di kediaman Ketua Umum PDIP di jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/7). Pertemuan tertutup itu berlangsung hingga dua jam.

Megawati mengungkapkan jika pertemuan kali ini merupakan agenda yang kerap tertunda. Prediden kelima RI ini mengatakan, pertemuan keduanya tidak bisa bertemu lantaran sibuk dengan berbagai masalah, salah satunya Pemilu 2019.

Megawati kemudian mengajak semua pihak untuk kembali merajut kerukunan. Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu melanjutkan, perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa terjadi sehingga tidak perlu diteruskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement