Kamis 25 Jul 2019 03:00 WIB

Pemprov Jabar Gandeng Perusahaan Inggris Evaluasi SMK

Pearson akan menyusun sistem pendidikan kejuruan yang baik diterapkan di Indonesia.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Perangkat Kompor Sakti karya siswa SMKN 2 pada 'Pembekalan Teknologi Inovasi Kreatif Menuju Bandung Juara dan Jabar Caang' di halaman SMKN 4, Jl Kiliningan, Bandung, Kamis (31/10). (Republika/Edi Yusuf)
Perangkat Kompor Sakti karya siswa SMKN 2 pada 'Pembekalan Teknologi Inovasi Kreatif Menuju Bandung Juara dan Jabar Caang' di halaman SMKN 4, Jl Kiliningan, Bandung, Kamis (31/10). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menjalin kerja sama dengan perusahaan pendidikan multinasional Inggris yang fokus pada pendidikan kejuruan, Pearson. Kerja sama ini, dilakukan dalam rangka mengevaluasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Barat.

“Jadi, Inggris ini punya sistem pendidikan vokasi yang bisa di-copy di beberapa negara. Mereka menggunakan sistem yang disebut TVET (Technical Vocational Education and Training),” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam siaran persnya, Rabu (24/7).

Baca Juga

Emil mengatakan, para konsultan pendidikan kejuruan dari Pearson rutin menggelar pertemuan dengan kalangan industri. Pertemuan tersebut, membahas soal keahlian terbaru yang dibutuhkan industri. “Drone saja ada SMK-nya di Inggris. Satu-satunya di dunia yang punya SMK drone di sini,” katanya.

Situasi tersebut, kata Emil, berbeda dengan SMK di Indonesia. Menurutnya, ada banyak jurusan SMK yang tidak memperhatikan kebutuhan industri. "Jangan-jangan kurikulumnya tidak nyambung dengan kebutuhan industri. Ini yang akan kita evaluasi. Kita minta bantuan mereka membuat sistem pendidikan vokasi," katanya.

Selama lima bulan ke depan, kata dia, Pearson akan menyusun sistem pendidikan kejuruan yang baik diterapkan di Indonesia. Sehingga, pada 2020, SMK percontohan yang siap menyambut industri 4.0 dapat dibentuk.

Saat ini, kata Emil, pihaknya melalui Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Barat tengah mengevaluasi SMK mana saja yang sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi. Emil menyatakan, setelah formula sistem pendidikan kejuruan dibuat, pihaknya akan mengevaluasi pengetahuan guru.

"Guru yang jadul akan kita upgrade juga," katanya.Sedangkan, perwakilan Pearson mengatakan, sistem pendidikan kejuruan mereka sudah diterapkan di sejumlah negara, seperti Malaysia, Vietnam, China, dan Mexico.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement