Rabu 24 Jul 2019 21:04 WIB

BNN Tangkap 5 Tersangka Jaringan Narkoba Aceh-Bandung

Lima tersangka hasil pengungkapan peredaran gelap narkotika jenis sabu.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari (kanan)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap lima tersangka jaringan narkoba Aceh-Bandung di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat, Senin (22/7). "BNN berhasil mengamankan lima tersangka hasil pengungkapan peredaran gelap narkotika jenis sabu Jaringan Jul (Aceh-Bandung )," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dalam pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (24/7).

Lima tersangka yang berhasil diamankan tersebut bernama Tampu, Ferry, Kemeng, Andri dan Sanusi. Barang bukti yang diista delapan bungkus sabu sekitar delapan kilogram serta satu unit bus dengan nomor polisi BL 7326 AK.

Baca Juga

Dia menjelaskan kronologis penangkapan berawal dari BNN menerima informasi tentang pengiriman sabu dari Aceh menuju ke Bandung melalui jalur darat menggunakan bus penumpang umum Atas info tersebut, tim BNN Pusat melakukan penyelidikan di Pelabuhan Merak Banten dan mencari target sesuai info yang diterima, katanya.

"Dari hasil penyelidikan petugas mencurigai dua orang penumpang bus Pelangi dengan nomor polisi BL 7326 AK, bernama Tampu dan Ferry," kata Arman.

Petugas BNN mengikuti bus tersebut dari pelabuhan Banten ke arah Bandung kemudian keluar dari Pelabuhan Merak. Bus transit di pool bus Pelangi di daerah Cilegon untuk beristirahat. Setelah itu, bergerak menuju ke wilayah Bandung.

Di perjalanan, tim BNN melakukan panangkapan terhadap Tampu dan Ferry karena melakukan serah terima narkoba sebanyak empat bungkus ke Kemeng. Kemudian diadakan penggeledahan terhadap bus dan didapatkan delapan bungkusan berwarna hijau. Setelah dibuka bungkusan tersebut berisi narkotika jenis sabu yang disimpan dalam kantong kain berwarna biru.

"Selanjutnya diamankan juga Sanusi pada saat akan mengambil sabu sebanyak 3,5 kilogram dari Tampu," kata Arman. Saat ini, kasus sedang dikembangkan oleh BNN untuk proses penyidikan selanjutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement