Rabu 24 Jul 2019 22:19 WIB

JK: Jangan Hanya Disiplin Saat Jadi CPNS

JK tidak ingin CPNS yang diangkat jadi PNS kemudian tidak disiplin.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara dalam acara Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara dalam acara Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan para calon pegawai negara sipil (PNS) bekerja secara sungguh-sungguh dan konsisten. Menurut JK, para CPNS jangan hanya bekerja keras saat masih menjadi CPNS, tetapi juga saat sudah menjadi PNS.

"Jangan karena baru menjadi CPNS, anda hadir pada waktunya, disiplin dengan segala macam duduk-duduk yang tenang. Tapi begitu anda diangkat jadi PNS atau ASN anda kemudian telat datang, anda kemudian tidak disiplin, anda tidak bekerja serius," ujar JK saat memberi kuliah umum pada acara Presidential Lecture bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) hasil seleksi tahun 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7).

Menurut JK, kerjakeras PNS dibutuhkan untuk kemajuan bangsa. Karenanya, konsistensi PNS dibutuhkan untuk kepentingan masa depan Indonesia.

"Anda harus siap bekerja keras, tanpa kerja keras bangsa ini tidak akan maju," ujar JK.

Selain itu, JK juga meminta PNS saat ini juga harus mengikuti perkembangan zaman, salah satunya teknologi. Menurutnya, PNS yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, akan tertinggal kemampuannya.

"Masa kini adalah masa kemajuan teknologi yang tidak terbantahkan. Masa digitalisasi negeri ini. Masa di mana siapa yang terbaik akan memenangkan persaingan. Masa di mana orang harus belajar terus menerus. Karena itulah maka dalam kesmpatan yang baik ini saya ingin minta perintahkan anda untuk membina pengetahuan dalam teknologi," kata JK.

Sebelumnya, dalam arahannya kepada CPNS, JK meminta PNS mengubah pola pikirnya dalam bekerja. JK menekankan, tugas dasar seorang PNS maupun aparatur sipil negara (ASN) adalah melayani publik, bukan dilayani publik.

"Prinsip anda sebagaimana yang selalu menjadi pegangan anda semua ialah melayani, jangan lagi berpinrsip untuk dilayani, banyak zaman dulu PNS itu ingin dilayani, ingin dihormati, mendapat fasilitas lebih baik, itu pikiran-pikiran masa lalu yang telah berubah akibat persaingan dunia, kita harus berpikir lebih baik dan lebih maju," ujar JK.

JK menilai, konsep melayani publik oleh ASN maupun PNS juga disesuaikan dengan masing-masing penempatan PNS tersebut. Ia mencontohkan, seorang guru yang diangkat PNS melayani masyarakat dengan mendidik dan mengajar generasi muda dengan ikhlas. Begitu juga, seorang pegawai kesehatan yang diangkat PNS juga harus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan baik.

Begitu pun seorang PNS yang bertugas di kantor-kantor pelayanan publik, konsep melayani dimulai dengan mempercepat proses administrasi, birokrasi maupun izin yang dibutuhkan masyarakat. "Jangan berpinsip seperti saya sampaikan di Medan, kalau bisa diperlambat kenapa dipercepat. Pokoknya harus dipercepat, itu prinsip yang kita pegang saat ini," ujar JK.

Diketahui, Penyelenggaraan Presidential Lecture untuk kedua kalinya menjadi momentum bagi CPNS untuk memperbarui cara bekerja para birokrat. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dihadapan 6.200 CPNS 2018 pada acara Presidential Lecture, di Istora Senayan, Rabu (24/07).

“Melalui Presidential Lecture, karakter dan cara pandang dalam bekerja para CPNS dimutakhirkan. Sebab arahan dari bapak Wakil Presiden langsung diterima oleh para CPNS dan PNS, sebagai mesin utama penggerak birokrasi dan tulang punggung bangsa dalam menghadapi dinamika kebangsaan yang multidimensional,” kata Menteri Syafruddin dalam laporannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement