REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb berharap tol layang dalam kota akan menjadi ikon baru Kota Makassar. Ia berharap tol layang bukan hanya menjadi solusi bagi persoalan kemacetan lalu lintas, tetapi juga dapat menambah keindahan dan estetika Kota Makassar.
"Tidak lama lagi masyarakat Kota Makassar akan segera menikmati fasilitas jalan tol layang sepanjang 4,3 Kilometer dan menjadi ikon baru kota kita," kata Iqbal saat bertemu dengan manajemen tol setempat, di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Iqbal ingin tol layang dihias dengan memerhatikan tata ruang kota. Dengan begitu, keberadaan tol layang dapat memberi nilai lebih bagi Makassar.
"Alangkah baiknya jika beton-beton kokoh yang berdiri itu dipercantik dengan paduan warna menarik dengan konsep digital tourism dan di bagian bawah tol diberikan sentuhan artistik dengan karya seni dibantu pencahayaan yang memadai agar dapat menjadi pilihan objek maupun ikon baru Kota Makassar," kata Iqbal.
Tidak hanya itu, mantan Kepala Balitbangda Pemerintah Provinsi Sulsel ini mengharapkan pengelola membuatkan drainase dan trotoar standar yang bisa dilalui siapa saja termasuk para penyandang disabilitas. Selain itu, bagian bawah tol dapat dimanfaatkan untuk lahan jogging track bagi warga Makassar yang hobi berolahraga, khususnya pada akhir pekan.
Sementara GM Corporate Affairs PT Nusantara Infrastruktur Tbk Deden Rochmawaty selaku manajemen pembangunan tol layang mengatakan, tol layang Makassar saat beroperasi nanti akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Makassar.
"Kami sangat ingin membantu Pemerintah Kota Makassar dalam menciptakan kelancaran lalu lintas dan tentunya ini bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk kota Makassar," ucap dalam pertemuan itu.
Tol layang pertama di kota Makassar yang menghubungkan Jalan Tol Reformasi-Jalan Urip Sumiharjo-Jalan Andi Pengeran Pettarani dan jalan Sultan Alauddin mulai menunjukkan peningkatan pengerjaan yang signifikan. Pembangunan tol layang mulai dikerjakan sejak April 2018 lalu, saat ini progres pekerjaannya sudah mencapai 26 persen dan diharapkan dapat selesai sesuai target pada Juli 2020 mendatang.