REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para calon pegawai negara sipil (CPNS) maupun aparatur sipil negara (ASN) siap ditempatkan di mana saja di wilayah Indonesia. JK mengingatkan, Indonesia merupakan negara besar sehingga membutuhkan banyak kemampuan anak bangsanya.
Hal itu disampaikan JK saat memberi kuliah umum pada acara Presidential Lecture bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) hasil seleksi tahun 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7). "Sebagai PNS yang muda tentu harus anda siap ditempatkan dimana saja di republik ini. anda siap?" ujar JK.
JK mengingatkan, tugas para PNS adalah mengabdi kepada negara tanpa membedakan, agama, ras maupun suku bangsa. Saat ini, kata JK, tidak lagi ada prinsip pengaturan birokrasi berdasarkan ras maupun suku bangsa.
"Kita tidak lagi punya prinsip-prinsip bahwa di Jawa diatur birokrasinya orang Jawa, di Makassar harus Makassar, di Medan harus orang Medan. Kita bangsa besar dan siap ditempatkan di mana saja agar bangsa ini tetap kokoh dan bersatu sehingga kita dapat menjalin suatu bangsa yang besar dan bersatu," kata JK.
Selain itu, saat ini penempatan para PNS di berbagai tempat juga untuk mendorong tercapainya tujuan otonomi daerah di suatu wilayah. Menurutnya, kemampuan PNS maupun ASN akan menentukan kualitas pemerintah daerah.
Karenanya, dibutuhkan inovasi dan kreatifitas para pegawai di daerah tersebut. "Maka apabila anda ditempatkan di daerah jangan semua tergantung ke pusat. Semua serba pusat itu masa lalu, sekarang pemerintahan di daerah baik buruknya ditentukan oleh kemampuan aparat di daerah untuk menjalankan pemerintahan. Kemajuan dibutuhkan inovasi dan kreatifitas daripada pegawai, ASN atau PNS di daerah," ujarnya.
Karena itu maka juga harus bersaing dengan daerah lain dalam otda lebih maju. Diketahui, Penyelenggaraan Presidential Lecture untuk kedua kalinya menjadi momentum bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk memperbarui cara bekerja para birokrat. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dihadapan 6.200 CPNS 2018 pada acara Presidential Lecture, di Istora Senayan, Rabu (24/07).
“Melalui Presidential Lecture, karakter dan cara pandang dalam bekerja para CPNS dimutakhirkan. Sebab arahan dari bapak Wakil Presiden langsung diterima oleh para CPNS dan PNS, sebagai mesin utama penggerak birokrasi dan tulang punggung bangsa dalam menghadapi dinamika kebangsaan yang multidimensional,” kata Menteri Syafruddin dalam laporannya.
Disampaikan, melalui kegiatan Presidential Lecture, CPNS dapat menjadi jembatan dari visi presiden berkaitan dengan arah perjalanan birokrasi pemerintah dalam melaksanakan program-program prioritas untuk pertumbuhan dan pembangunan. Sejalan dengan prioritas pembangunan SDM serta grand design reformasi birokrasi nasional, pihaknya telah menyiapkan generasi Smart ASN guna mengatasi tantangan dan hambatan mendorong visi Indonesia 2045.