REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berharap ketua dan pimpinan MPR RI dapat dipilih secara aklamasi. Pemilihan secara aklamasi dinilai dapat lebih mendorong agenda kebangsaan MPR RI.

"Ya saya kira lebih baik kalau ke depan itu di pimpinam MPR keputusan yang diambil itu aklamasi. Sehingga ini akan mendorong tercapainya agenda MPR itu karena ada beberapa agenda besar yang perlu kita golkan," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira, Rabu (24/7).

Menurut Pareira, semua parpol diharapkan tergabung dalam saru paket agar MPR benar-benad solid. Sehingga, agenda-agenda besar MPR dapat dilaksanakan dengan maksimal.

"Iya itu yang kita harapkan, supaya di MPR itu benar-benar solid," kata dia.

Pareira mengatakan, pembahasan soal pimpinan MPR terus dibicarakan. Namun, ia menekankan, aspek musyawarah di MPR harus dikedepankan.

"Dalam arti di MPR itu kita bicara soal kepentingan bangsa, kepentingan yang lebih besar yang berkaitan dengan agenda kebangsaan ke depan," ujar Pareira.

Nuansa di MPR, kata Pareira, berbeda dengan nuansa di DPR RI. DPR RI memiliki kinerja politik yang dinilai kental dan lebih kuat. Sementara itu, MPR harus mempertahankan nuansa kebangsaannya.

"Jadi kalau di DPR itu nuansa politiknya lebih kuat, kalau di MPR itu nuansa kebangsaannya yang harus kita pertahankan, di situ musyawarah mufakaat saya kira lebih tepat kalau itu menjadi prioritas," kata Anggota Komisi I DPR RI itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika