Rabu 24 Jul 2019 01:30 WIB

Sukabumi Luncurkan Media Pembelajaran Berbasis Wayang

Metode pembelajaran disesuaikan dengan kearifan lokal dan perkembangan teknologi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meluncurkan aplikasi digital metode pembelajaran karakter berbasis wayang Sukuraga di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Selasa (23/7).
Foto: Dok Rumah Budaya Sukuraga
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meluncurkan aplikasi digital metode pembelajaran karakter berbasis wayang Sukuraga di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Selasa (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi meluncurkan aplikasi media pembelajaran inovatif berbasis nilai wayang Sukuraga di Gedung Juang 45 Kota Sikabumi, Selasa (23/7). Model pembelajaran ini dinilai efektif dalam membentuk karakter anak agar mencintai seni dan budaya daerahnya.

Peluncuran aplikasi digital ini bertepatan dengan hari anak yang biasa diperingati pada 23 Juli. Acara ini merupakan bagian dari Workshop dan focus group discusion (FGD) media pembelajaran berbasis nilai wayang Sukuraga.

Baca Juga

''Metode pembelajaran terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Saat ini metode pembelajaran disesuaikan dengan kearifan lokal dan perkembangan teknologi informasi.  Menurut Fahmi, di Kota Sukabumi terdapat kearifan lokal yang cocok untuk pembentukan karakter anak yakni wayang Sukuraga. Kesenian wayang sukuraga merupakan khas Sukabumi yang memadukan seni rupa, musik, teater wayang dan sastra.

Seni wayang ini tidak mengacu pada literasi wayang tradisi Ramayana dan Mahabarata. Melainkan sesuai dengan arti sukuraga yakni memainkan wayang tokoh yang diambil dari nama bagian tubuh manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut, tangan, dan kaki.

Wayang Sukaraga adalah karya Effendi yang sering disapa dengan Pendi Sukuraga, seniman asli dari Kota Sukabumi. Kesenian ini telah mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Kota Sukabumi dalam surat keputusan Wali Kota Sukabumi Nomor 55 Tahun 2016 tentang Wayang Sukuraga sebagai Kesenian Asli Daerah Kota Sukabumi.

Fahmi menerangkan, seiring dengan perjalanan teknologi maka kearifan lokal harus berinteraksi dengan perkemnangan teknologi. Di mana perkembangan teknologi dan sistem pembelajaran yang semakin baik, maka media pembelajaran makin inovatif salah satunya melakukan kolaborasi antara kearifan lokal dengan kurikulum pendidikan, dan percepatan teknologi.

''Maka lahirlah wayang sukuraga berbasiskan aplikasi digital,'' kata Fahmi. Jadi metode pembelajaran nilai-nilai sosial dan budaya serta kearifan lokal ke anak-anak berbasiskan digital tanpa mengenyampingkan nilai budaya.

Harapanya terang Fahmi, metode ini dapat menjadi pendorong lahirnya geneasi yang unggul dan cerdas serta mencintai seni dan budayanya. Sehingga anak dapat memiliki modal yang kuat dalam menghadapi tantangan zaman.

Seniman wayang Sukuraga, Pendi Sukuraga menerangkan, kegiatan ini intinya launching aplikasi digital pendidikan karakter berbasis wayang Sukuraga. "Kami patut berbangga karena mempunyai wayang sukuraga yang dapat secara optimal digunakan sebagai media pendidikan karakter,’’ kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement