Selasa 23 Jul 2019 14:37 WIB

Gus Miftah Isi Kajian di Masjid Balai Kota Didampingi Anies

Gus Miftah menganggap Anies sebagai saudara

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
KH Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah menjadi penceramah dalam kajian bulanan di Masjid Fatahillah, Balai Kota, Jakarta Pusat didampingi Gubernur  DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Selasa (23/7).
Foto: Republika/Mimi Kartika
KH Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah menjadi penceramah dalam kajian bulanan di Masjid Fatahillah, Balai Kota, Jakarta Pusat didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Selasa (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah menjadi penceramah dalam kajian bulanan di Masjid Fatahillah, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (23/7). Gus Miftah mengisi kajian didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan usai shalat zhuhur.

Gus Miftah tiba di Masjid Fatahillah sekitar pukul 12.15 WIB bersama Anies. Setelah jamaah masjid melaksanakan shalat zhuhur, Gus Miftah dan Anies pun masuk masjid dan sang ustaz langsung memberikan ceramah bertema 'Inspirasi Ibadah Haji'.

"Alhamdulillah di sini saya diterima baik dengan baik oleh Mas Anies, dan berbagi dengan jamaah Masjid Balai Kota," ujar Gus Miftah yang mengenakan baju koko putih dilengkapi sorban khasnya berwarna hitam usai ceramah.

Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman milik Gus Miftah sebelumnya menjadi tempat Deddy Corbuzier mengucapkan syahadat. Menurut dia, pada awalnya Deddy dijadwalkan akan ikut kajian di Balai Kota, tetapi berhalangan hadir karena ada jadwal syuting mendadak.

Gus Miftah mengatakan, datang ke Jakarta karena merasa menganggap Anies sebagai saudaranya sendiri. Bahkan ia meminta izin orang nomor satu di Jakarta itu karena akan mengisi ceramah di klub malam yang ada di Ibu Kota.

"Makanya saya kulonuwun (permisi) ke Pak Gubernur, supaya ada tempat-tempat lagi dunia malam yang saya bisa masuk dan mengenalkan Allah kepada mereka," kata dia.

Anies menambahkan, kegiatan ceramah merupakan hak warga negara. Sehingga tak hanya diiznkan, bahkan Gus Miftah diharapkan dapat membangun suasana Jakarta yang teduh, aman, dan damai.

"Tidak perlu izin, karena tidak ada izin memberikan tausiyah di klub, itu tidak ada. Tentu saja boleh. Mudah-mudahan dari Gus Miftah lebih banyak lagi hikmahnya," tutur Anies

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement