Selasa 23 Jul 2019 01:12 WIB

Bupati Banjarnegara Ajak Warganya Antisipasi Kekeringan

Caranya dengan menghemat air dan mengoptimalisasi pemanfaatan sumber air.

Kekeringan membuat banyak warga terpaksa membeli air bersih (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kekeringan membuat banyak warga terpaksa membeli air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, mengajak seluruh warga di wilayah setempat untuk ikut berperan aktif mengantisipasi kekeringan. Caranya dengan menghemat air dan mengoptimalisasi pemanfaatan sumber air. "Mari bersama-sama melakukan terobosan guna mengantisipasi kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau," katanya di Banjarnegara, Senin (22/7).

Bupati mengatakan, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, sebanyak 13 desa di wilayah setempat telah terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih. Bupati juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui BPBD setempat terus melakukan distribusi air bersih ke wilayah-wilayah terdampak kekeringan.

Baca Juga

"Distribusi air bersih terus dilakukan secara berkala, namun kita tetap harus mencari cara mengatasi kesulitan ini, bagaimana cara mengantisipasi kekeringan. Kita harus meminimalisir krisis air bersih ini, kita harus menghemat air dan mengoptimalisasi pemanfaatan sumber air," katanya.

Dia juga mengajak masyarakat untuk mencari sumber air baru yang ada di wilayah masing-masing. "Jika sumber air sudah ditemukan, kami akan coba bantu memfasilitasi agar air sampai ke desa. Jika memang tidak ada sumber air, ini yang harus kita pikirkan lagi untuk mencari terobosan lain," katanya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman menyebutkan, 13 desa yang mengalami kekeringan antara lain Desa Kalitengah, Desa Karanganyar, Desa Kaliajir, Desa Merden, Desa Petir, Kecamatan Purwanegara. Selain itu, Desa Jalatunda dan Desa Somawangi Kecamatan Mandiraja. Juga  Desa Karangjati Kecamatan Susukan, dan Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok.

Dia juga menambahkan jumlah tersebut masih bisa bertambah mengingat musim kemarau akan memasuki puncaknya pada bulan Agustus mendatang. Untuk itu, pihaknya terus menyiagakan personel termasuk dan mobil tangki air yang siap mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Masyarakat yang memiliki informasi kejadian krisis air bersih di wilayahnya agar segera menghubungi BPBD Banjarnegara. Apabila ada laporan dari masyarakat terkait krisis air bersih maka tim kami akan segera meluncur," katanya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement