Senin 22 Jul 2019 16:04 WIB

Polisi tak Izinkan Peringatan HUT Partai Rakyat Demokratik

Ketua PRD Surabaya mengaku tak tahu alasan polisi tidak memberikan izin.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Partai Rakyat Demokratik.
Foto: prd
Partai Rakyat Demokratik.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Peringatan Hari Ulang Tahun ke-23 Partai Rakyat Demokratik yang diadakan Komite Pimpinan Kota Partai Rakyat Demokratik Kota  Surabaya (KPK PRD Surabaya) batal dilaksanakan.  Sedianya peringatan harlah ini digelar di Rumah Makan Sari Nusantara pada Senin (22/7),

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan, acara tersebut tidak boleh digelar karena tidak memiliki izin. "Sampai hari ini belum ada pemberitahuan untuk itu, saya sudah ngecek di intelkam belum ada pemberitahuan kegiatan untuk itu," kata Sandi Nugroho dikonfirmasi Senin (22/7).

Karena tidak memiliki izin, Sandi menegaskan akan membubarkan acara tersebut jika panitia memaksa melaksanakannya. Menurut Sandi, segala bentuk kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan akan diimbau untuk membubarkan diri, atau dibubarkan secara paksa jika memaksakan diri.

"Kalau informasi di masyarakat ada, masih simpang siur tapi kalau sampai saat ini untuk informasi (izin) di kepolisian tidak ada," ujar Sandi.

Baca juga, PRD Targetkan Pemilih Muda di Pemilu 2019.

Rencananya, peringatan HUT Partai Rakyat Demokratik ke-23 tersebut akan diisi dengan diskusi publik. Ketua KPK PRD Surabaya Samirin mengaku, telah memberikan izin kepada kepolisian terkait penyelanggaraan peringatan HUT ke-23 Partai Rakyat Demokratik tersebut.

Namun, izin tersebut mengalami penolakan dari polisi yang diakuinya tanpa alasan yang jelas. "Surat izin sudah cuma ditolak, posisi tempat juga secara mendadak dibatalkan jadi pihak rumah makan itu bilang tidak boleh dipakai untuk itu," kata Samirin.

Samirin merasa, kegiatan PRD ini diganjal dengan beberapa alasan yang tidak masuk akal. "Katanya kita mau diserang kelompok reaksioner, landasannya apa menyerang kita. Azaz kita pancasila  Informasi (penyerangan) seperti itu tapi saya yakin tidak ada," kata Samirin.

Samirin mengatakan, tetap akan melaksanakan acara diskusi politik tersebut di sekitar rumah makan Sari Nusantara Jalan Gubernur Suryo, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Undangan diakuinya sudah menyebar, sehingga tidak bisa dibatalkan.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement