Ahad 21 Jul 2019 03:54 WIB

Politikus PDIP: Gerindra Sebaiknya Tetap Oposisi

Perbedaan dalam politik harus ada untuk pendidikan bagi masyarakat.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andri Saubani
Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP, Effendi Simbolon, mengatakan, Partai Gerindra sebaiknya tetap pada posisi sebagai oposisi pemerintah. Dia menilai perbedaan sikap antara Gerindra dengan parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) memang harus ada untuk memberikan pendidikan bagi masyarakat. 

"Ya iya (sebaiknya Gerindra di luar pemerintahan). Biarlah di sana, wong berbeda kok. Kita satu tahun bersebrangan. Kasihan rakyatnya dong," ujar Effendi dalam diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).

Baca Juga

Perbedaan ini, kata dia, justru baik dalam memberikan contoh kepada masyarakat.  Sebab meski berbeda sikap, Gerindra dan parpol koalisi pendukung pemerintah bisa mencontohkan tidak adanya permusuhan. 

"Kakak dan adik saja bisa berbeda sikap dan pandangan, tetapi tidak berarti mereka bermusuhan," lanjutnya. 

Meski demikian, jika pada akhirnya KIK dan Presiden Jokowi sepakat Gedindra masuk dalam koalisi, tentu perlu ada pembahasan mendalam. Hanya saja, pemerintah perlu memperhatikan pandangan masyarakat luas. 

Sebab, dengan adanya akomodasi pemerintah kepada oposisi justru akan membuat masyarakat semakin apatis kepada model demokrasi Indonesia. "Lebih baik setiap parpol konsisten lah. Kalau dia berlawanan berarti dia berbeda visi. Wong berbeda, air dan minyak apakah bisa bersatu? Kan nggak mungkin," tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement