Jumat 19 Jul 2019 12:24 WIB

YKRI dan BPBD DKI Jakarta Rilis Aplikasi Siaga Bencana

Aplikasi Siaga Bencana Jakarta (Sibaja) diluncurkan YKRI dan BPBD DKI Jakarta

Kebakaran Pemukiman di Manggarai. Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dari kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Lebak Swadaya I, Kampung Bali daerah Matraman, Jakarta, Rabu (10/7).
Foto: Fakhri Hermansyah
Kebakaran Pemukiman di Manggarai. Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dari kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Lebak Swadaya I, Kampung Bali daerah Matraman, Jakarta, Rabu (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aplikasi bertajuk Siaga Bencana Jakarta (Sibaja) diluncurkan oleh Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia (YKRI) bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Kamis (18/7). Tim Konsep dan Supervisi Sibaja, Willy Asianto, mengatakan aplikasi ini dibuat sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ibu kota agar peduli dan siap ketika bencana terjadi.

Apalagi peristiwa kebakaran akhir-akhir ini sering terjadi di Jakarta. "Lebih untuk meningkatkan kesadaran terhadap potensi bencana dan langkah antisipatifnya. Nanti juga ada peta yang memperlihatkan area-area bencana dan menjadi sarana edukasi juga," kata Willy.

Baca Juga

Fokus utama dari peringatan dini di aplikasi ini adalah untuk bencana kebakaran. Saat ini masih mencakup area Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, yang rawan akan bencana kebakaran. "Setelah berjalan, kebakaran di Jakarta ini masih tinggi terutama di Tambora yang padat penduduk dan ada banyak usaha garmen dan toko-toko," lanjut Willy.

Aplikasi ini nantinya juga akan dibuat lebih interaktif dan dekat dengan penggunanya. Seperti adanya fitur notifikasi, tips and trick, serta diharapkan mampu memperluas cakupan di seluruh kawasan ibu kota.

BPBD DKI Jakarta menyambut baik aplikasi ini untuk dikenalkan kepada masyarakat. Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD DKI Jakarta, Embay Suhaimi, mendorong inovator-inovator seperti ini untuk bersinergi dengan BPBD dan pemerintah.

"Kalau punya inovasi tentang kebencanaan, silakan datang ke BPBD. Kami memiliki data seperti masalah peta banjir, peta rawan kebakaran, dan lainnya. Jadi disinkronisasikan menjadi satu aplikasi untuk keperluan masyarakat kita," kata Embay.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement