REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kursi pimpinan MPR jadi rebutan. Tak hanya Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kini sejumlah partai lain juga melirik posisi tersebut, termasuk partai koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga masih dimung kinkan untuk menduduki kursi pimpinan MPR.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah membuka kemungkinan partai pengusung Prabowo-Sandi ikut duduk di kursi pimpinan MPR. Menurut dia, hal itu bisa terjadi dalam proses musyawarah memilih pimpinan MPR nanti.
Basarah juga menjelaskan, formasi pimpinan MPR berbeda dengan pimpinan DPR. Pimpinan DPR otomatis diatur dalam UU MD3 bahwa pemenang pemilu menjadi ketua DPR. Sementara itu, pimpinan MPR ditentukan dengan pemilihan sehingga akan dilihat dinamikanya nanti ketika MPR melakukan sidang paripurna untuk menetapkan siapa saja yang akan memimpin MPR periode 2019-2024.
"Kami dalam posisi menghormati pandangan demikian sekalipun tidak ada yang melarang PDIP jadi ketua MPR sehingga kita lihat saja dinamikanya seperti apa, ujarnya.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut pembicaraan mengenai penentuan pimpinan MPR masih sangat cair, termasuk kemungkinan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur untuk membentuk satu paket. "Peluangnya masih terbuka semua, masih cair semua. Sebelah sana-sebelah sini masih cair," kata Muzani, Kamis.
Dia juga mengaku sudah berbicara terkait hal itu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Ia mengklaim, dalam pembicaraan tersebut, Cak Imin mengaku belum menaruh perhatian untuk membicarakan hal tersebut.
Sementara itu, anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengaku PKS akan mengikuti aturan terkait pimpinan MPR. Ia mengaku masih menunggu seperti apa paket yang disepakati.
Kepada wartawan, Hidayat mengaku PKS belum menyodorkan nama calon pim pinan MPR. Wakil Ketua MPR itu juga enggan menjawab kesediaannya jika pemerintah nantinya mengajak partai nonpemerintah dalam paket.
Terpisah, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku pihaknya juga akan menyiapkan nama calon yang layak untuk menjadi pimpinan MPR. Namun, ia masih merahasiakan nama yang akan disodorkan Nasdem untuk mengisi posisi tersebut.
Hingga kini, dia mengaku belum mengetahui secara pasti siapa yang cocok untuk mengisi pimpinan MPR dari kader Nasdem. Nasdem, menurut Surya, juga tahu diri tidak meminta kursi ketua MPR.Dia mengaku Nasdem akan bersikap tahu diri untuk tidak meminta posisi ketua MPR karena bukan partai pemenang atau pemenang kedua dalam Pemilu 2019.