REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebut satelit terra/Aqua kembali mendeteksi dua titik panas (hotspot) baru di Riau hingga Rabu (17/7) malam. Kepala Pelaksana BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, satelit terra/Aqua dari BMKG mendeteksi dua titik panas baru di Riau dengan tingkat kepercayaan sekitar 50 persen.
"Dua hotspot ini berada di Pelalawan dan Indragiri Hilir (Inhil)," ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (18/7).
Sementara itu, ia menyebut satelit terra/Aqua juga mendeteksi satu hotspot dengan tingkat kepercayaan sekitar 70 persen yaitu di Inhil. Ia menyebut jarak pandang di masing-masing wilayah berbeda yaitu Pekanbaru 10 kilometer (km), Rengat 8 km, Dumai 10 km, dan Pelalawan 8 km.
Selain munculnya titik panas baru, ia menyebut upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus dilakukan petugas gabungan. Di antaranya Polsek Rupat melaksanakan Pemadaman lanjutan di kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis karena kebakaran terjadi di lahan kosong semak belukar kemudian kebakaran meluas ke sebagian perkebunan sawit. "Saat ini tim pemadaman termasuk water bombing masih dalam upaya pemadaman di TKP," ujarnya.
Kemudian, dia menambahkan, BPBD Siak melaksanakan Pemadaman di Desa Dayun KM 3, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak seluas sekitar 4 hektare area (Ha). Pemadaman juga dilakukan di Jalan Sri Wangsa (PT Cosmic), Desa Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak seluas dua hektare.
Untuk memaksimalkan pemadaman dan patroli, ia menyebut terdapat 25 posko tim Patdu daerah rawan karhutla. Rinciannya di Daops Pekanbaru lima titik, Daops Siak enam titik, Daops Rengat tujuh titik, dan Daops Dumai tujuh titik. Hingga kini pihaknya telah mendata luas lahan terbakar di Kabupaten/kota se-Riau.