Selasa 16 Jul 2019 11:04 WIB

Kemenkes: Penderita TB Capai 843 Ribu Jiwa

Kemenkes menduga masih banyak kasus TB yang belum terungkap.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien Tuberkulosis melihat hasil ronsen dadanya. Indonesia, India, China, menjadi tiga negara penderita TBC terbesar dunia.
Foto: EPA
Pasien Tuberkulosis melihat hasil ronsen dadanya. Indonesia, India, China, menjadi tiga negara penderita TBC terbesar dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu mengungkapkan, estimasi penderita tuberkulosis (TB) di Indonesia sekitar 843 ribu jiwa. Yang terungkap baru 69 persennya, yaitu 549 ribu kasus.

Kemenkes memperkirakan kasus TB kebal obat (MDR) di Tanah Air sekitar 23 ribu, tetapi yang ketahuan baru delapan ribu kasus dan yang menjalani perawatan baru 50 persennya. Wiendra khawatir, posisi Indonesia yang berada di urutan ketiga kasus TB terbanyak di dunia bisa naik menjadi nomor dua.

"Karena itu, saya harap orang yang menderita TB bisa ditemukan sebanyak-banyaknya kemudian diobati sampai sembuh," katanya saat konferensi pers Youth Declaration to End TB di Jakarta, Selasa (16/7).

Wiendra berharap pemuda-pemudi indonesia diharapkan sehat dan bisa menjadi pemimpin. Ia mengungkapkan, angka TB mayoritas terjadi di usia produktif.

Kemenkes menaruh harapan para pemuda bisa membantu pihaknya dengan memberikan informasi yang benar mengenai TB, mempromosikan penyakit TB, dan ikut mengeliminasi penyakit akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditargetkan sirna pada 2030 mendatang. Menurut Wiendra, upaya preventif TB harus sama kuatnya dengan upaya kuratif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement