REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta menyebutkan jalan-jalan yang akan dijadikan rute Formula E pada 2020 masih digodok secara lebih detail.
"Masih dalam pembahasan yang lebih detail," kata Kepala Dispora DKI Jakarta Achmad Firdaus, saat dihubungi Antara, di Jakarta, Senin (15/7).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan keberhasilannya melakukan negosiasi untuk Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan 2020.
Hal tersebut ditulis dalam akun media sosial pribadinya di Facebook, @Anies Baswedan, ketika berada di Brooklyn, AS, Ahad (14/7).
Anies menuliskan persiapan sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu persiapan pertemuan ini telah dilakukan, dan pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final Sesi 6 Formula-E.
Tim dari Formula E juga sudah datang khusus untuk melakukan uji lapangan di Jakarta pada 8-9 Juli lalu.
Firdaus membenarkan bahwa tim Formula E sudah melakukan uji lapangan, tetapi pihaknya masih perlu membahas lintas organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Saya belum bisa memberikan komentar lebih jauh lagi. Karena masih dalam pembahasan yang lebih detail," katanya.
Yang jelas, Firdaus memastikan kesiapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi tuan rumah even balap bergengsi internasional itu pada tahun depan.
Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah F1. Bedanya dengan F1, Formula E menggunakan mesin bertenaga listrik sehingga bebas emisi, dan diadakan di jalan raya yang diubah jadi sirkuit sementara.
Anies kembali mengunggah statusnya tentang Formula E, Senin, bahwa ajang E-Prix (Formula E) pada 2020 akan menjadi kejuaraan Formula E pertama di Indonesia.
Dari kajian awal atas rencana ini, tambah Anies, E-Prix Jakarta berpotensi menghadirkan manfaat ekonomi di ibu kota senilai 78 juta Euro.
Diperkirakan 35 ribu penonton baik internasional dan domestik akan menghasilkan transaksi ekonomi sekitar 1,6 juta Euro selama E-Prix berlangsung, baik di industri konsumsi, transportasi maupun akomodasi.
Secara tidak langsung akan berdampak di sektor pariwisata kita juga ikut terangkat. Total nilai liputan media tentang Jakarta setara dengan 15 juta Euro.
"Jakarta akan menjadi sorotan dunia, liputan media asing menggaungkan nama Jakarta, Indonesia ke masyarakat dunia. Kita sejajar dengan kota-kota maju megapolitan lainnya. InsyaAllah, semua persiapan bisa berjalan lancar ....." demikian Anies menutup postingannya.