Senin 15 Jul 2019 19:02 WIB

Kemenpora Belum Dapatkan Perkembangan Terkait Formula E

Kabarnya Jakarta menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Formula E

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gita Amanda
Formula E
Foto: www.fiaformulae.com
Formula E

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) RI, Gatot S. Dewa Broto menyatakan pihaknya belum mendapatkan perkembangan kabar terkait rencana Jakarta menjadi tuan rumah Formula E, 2020 mendatang.

"Belum ada update terbaru," kata Gatot saat dihubungi Republika, Senin (15/7). 

 

Kabar ditetapkannya Jakarta menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Formula E diawali oleh unggahan akun Instagram Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Ahad (14/7) petang. 

 

"Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020 nanti!" tulis Anies.

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Alhamdulillah, berhasil! Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di tahun 2020. Selepas World Cities Summit di Medellin, langsung terbang ke New York untuk tuntaskan negosiasi dengan lembaga pengelola Formula E. Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah Formula 1. Bedanya dengan F1, Formula E menggunakan mesin bertenaga listrik, dan diadakan di sirkuit jalan raya. Sejak tiga bulan lalu persiapan pertemuan ini telah dilakukan. Tim dari Formula E juga sudah datang khusus melakukan uji lapangan di Jakarta pada 8-9 Juli lalu. Karena Jakarta berkompetisi dengan kota dunia lainnya, maka semua dikerjakan dengan tertib dan tak banyak bicara. Puncak pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final Sesi 6 Formula-E. Bernegosiasi dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo, para pemimpin tertinggi Formula-E yang juga legenda dunia balap mobil. Walau baru bertatap muka kali ini, tapi kami langsung akrab seakan sudah kenal lama. Suasana negosiasi berlangsung serius, dengan bahan lengkap sudah disiapkan, namun tetap santai dan bersahabat. Di ujungnya kita bersepakat, Jakarta lebih dari layak dipilih menjadi tuan rumah. Ini artinya, mata dan kamera seluruh dunia akan datang dan menyorot Jakarta, ribuan penonton dari seluruh dunia akan hadir langsung. Tak terkira banyaknya juga adalah penonton dari dalam negeri. Yang tak kalah penting adalah manfaat pergerakan ekonomi pun akan dirasakan. Menurut preliminary study, satu event balapan di Jakarta ini akan menggerakkan perekonomian hingga lebih dari 78 juta Euro, atau Rp 1,2 T. Ini adalah kesempatan bagi kesejahteraan, lapangan kerja dan usaha bagi warga Jakarta. InsyaAllah! Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, perjuangan panjang dari seluruh jajaran DKI dan tim telah membuahkan hasil. Bersyukur bahwa ada banyak kota besar dunia berusaha, tapi Jakarta yang berkesempatan. Pada dunia kita kirimkan pesan: Jakarta bukan cuma pemain domestik, Jakarta siap menyongsong, siap sejajar dan makin bersinar di antara megapolitan dunia, dan insya Allah akan makin kokoh hadir di orbit global. Mari Jakarta, kita bersiap jadi tuan rumah laga kelas dunia!

Baca Juga

Sebuah kiriman dibagikan oleh Anies Baswedan (@aniesbaswedan) pada

Anies mengungkapkan, Jakarta sudah memenuhi standar untuk menggelar ajang balap mobil kelas dunia. Pihak perwakilan Formula E disebut sudah datang ke Jakarta untuk menguji kondisi lapangan pada 9 Juli lalu.

 

Anies menuturkan, agenda balapan di Jakarta ini akan menggerakkan perekonomian Ibukota hingga lebih dari 78 juta Euro, atau Rp 1,2 triliun. 

 

"Ini adalah kesempatan bagi kesejahteraan, lapangan usaha dan lapangan kerja bagi warga Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. InsyaAllah!" tulis Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement