Senin 15 Jul 2019 13:01 WIB

Luhut: Pidato Jokowi Visioner

Luhut menilai paparan visi Jokowi merupakan rangkuman kerja selama lima tahun.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pidato yang disampaikan Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo, Ahad (14/7) malam, visioner, terutama mengenai kelanjutan pembangunan infrastruktur.

"Pidato beliau visioner. Soal infrastruktur harus terus (berlanjut), begitu pula human capital, sumber daya manusia, itu juga sangat penting," katanya ditemui di Kampus UI Depok, Senin (15/7).

Baca Juga

Mantan Menko Polhukam itu menilai paparan visi misi yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan hasil rangkuman atas apa yang telah ia lakukan selama lima tahun terakhir. Hal-hal yang ia kemukakan untuk bisa dilakukan di masa mendatang itulah yang memang perlu dilakukan untuk melanjutkan program kerjanya.

"Bicara soal infrastruktur, misalnya, kita sudah begini hebat, tapi dibanding Malaysia masih jauh di bawah," ujarnya.

Ia pun mengatakan, pembangunan infrastruktur memang kerap dikritik oleh sejumlah pihak lantaran tidak bisa dinikmati langsung layaknya pangan murah. Namun, ia mengingatkan, keberadaan infrastruktur telah membuat harga-harga kebutuhan termasuk makanan, bisa lebih terjangkau.

"Ada yang kritik, tidak makan dari infrastruktur, itu mungkin betul. Tapi karena infrastrukturlah harga-harga menjadi bagus (terjangkau)," katanya.

Dalam acara Visi Indonesia, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Ahad malam, Presiden Jokowi mengaku akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur negara.

Menyusul telah dibangunnya infrastruktur-infrastruktur besar, ke depan pemerintah akan melanjutkan pembangunan infrastruktur dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur-infrastruktur besar seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat, industri kecil, ekonomi khusus, persawahan, perkebunan, tambak perikanan, serta pariwisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement