Senin 15 Jul 2019 07:07 WIB

Budiman: Ada yang tak Puas Pertemuan Jokowi-Prabowo

Budiman mengatakan pertemuan Jokowi-Prabowo dapat mendinginkan suasana panas.

Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko berbicara kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko berbicara kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Politikus Budiman Sudjatmiko mengakui memang masih ada yang tidak merasa puas dengan hasil dari pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta, Sabtu (14/7). Budiman mengatakan bertemunya dua tokoh tersebut memang diharapkan akan dapat mendinginkan suasana, tetapi juga tidak akan bisa memuaskan semua pihak.

Budiman mengatakan pertemuan kedua tokoh tersebut telah memberikan contoh tauladan yang baik bagi bangsa Indonesia. "Diharapkan akan dapat mendinginkan suasana yang selama kampanye cukup panas," ujarnya di London, Ahad (14/7).

Baca Juga

Budiman yang juga juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin berada di Inggris karena menjadi pembicara dalam Forum yang digelar Inovator 4.0, Big Question Forum II bertema "Tantangan Pembangunan Sumberdaya Manusia Indonesia," yang diadakan di Cambridge, Senin (15/7) hari ini waktu setempat. 

Kehadiran Budiman Sudjatmiko, di London juga dimanfaatkan oleh anggota Gerakan Wadyabala Jokowi (GWJ) Inggris Raya mengadakan syukuran nasi tumpeng atas terpilih kembalinya Presiden Jokowi untuk dua periode. Syukuran diadakan di dekat taman Diana Memorial Playground Hyde Park, London Sabtu sore.

photo
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada wartawan di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). (Republika/Prayogi)

Ketua Relawan GWJ di Inggris Zulinda Tando Berry Natalegawa juga mengomentari pertemuan Jokowi dan Prabowo. Ia mengatakan pertemuan Jokowi dan Prabowo akan dicatat dengan tinta emas dalam sejarah perjalanan demokrasi.

"Kami sangat menyambut baik upaya kedua belah pihak untuk mencairkan kebekuan dan mendinginkan suasana setelah melalui perjalanan kontestasi pemilu yang panjang dan melelahkan," ujarnya.

Menurut Zulinda, sudah saatnya semua pihak untuk kembali melangkah bersama menata kehidupan dan membangun Indonesia. Ini eranya kolaborasi. "Lawan kita bukan lah sesama anak bangsa, lawan kita adalah korupsi, kebodohan dan kemiskinan. Untuk melawan ini, membutuhkan kerjasama dari semua elemen bangsa," ujarnya.

Ia berharap, langkah yang sudah dimulai Presiden Jokowi dan Prabowo segera ditindak-lanjuti oleh gerbongnya dan para simpatisannya. Selain itu, masyarakat kembali bersatu sebagai bangsa Indonesia yang besar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement