Ahad 14 Jul 2019 20:36 WIB

Marsudi Syuhud: Secara Pribadi Saya Apresiasi HRS

Marsudi berharap HRS pulang ke Tanah Air.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Foto: Antara/Reno Esnir
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud secara pribadi mengaku menghormati pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu, Habib Rizieq Shihab (HRS).  Ia pun berharap HRS pulang ke tanah air.

"Saya secara pribadi, saya itu appreciate kepada Habib, saya hormat kepada Habib. Ini negara beliau, pasti negara beliau, bangsa beliau, bangsa kita, akan menerima(kepulangannya). Begitu kan. Tinggal selegawanya saja," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (14/7).

Baca Juga

Marsudi juga menambahkan, Habib Rizieq merupakan warga negara Indonesia. Dengan begitu tidak ada persoalan jika kembali ke tanah airnya sendiri. "Mau pulang ya ini negaranya. Ini bangsanya kita semua, jadi tidak adalah istilahnya harus bagaimana," tuturnya.

Karena, lanjut Marsudi, semua rakyat Indonesia adalah bangsa yang satu. Ia berharap semua pihak bisa hidup rukun bersama. "Ya sudah, pulang, ya negaranya kita sendiri, bareng-bareng hidup bersama," ucap Marsudi.

Sebelumnya eks koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mewacanakan kepulangan Rizieq menjadi syarat rekonsiliasi. Dahnil beranggapan alangkah baiknya jika rekonsiliasi dipakai untuk menghentikan kriminalisasi dan memulangkan Rizieq.

"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Rizieq kembali ke Indonesia, stop upaya kriminalisasi, semuanya saling memaafkan. Kita bangun toleransi yang otentik, setop narasi-narasi stigmatisasi radikalis dll," kata Dahnil dalam cicitannya

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga membenarkan bahwa kepulangan Habib Rizieq menjadi salah satu syarat dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam rekonsiliasi dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Tak hanya itu, penangguhan penahanan terhadap pendukung Prabowo juga menjadi syarat islah.

"Ya keseluruhan bukan hanya itu (Rizieq)  tapi keseluruhan. Kemarin-kemarin kan banyak ditahan-tahanin ratusan orang," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement