Ahad 14 Jul 2019 18:49 WIB

MDMC Berpartisipasi di Ekspedisi Destana Tsunami 2019

Upaya pengurangan risiko bencana dengan cara melestarikan potensi alam.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pelepasan tukik atau anak penyu ke Samudera Hindia yang dilkukan pejabat-pejabat lembaga penanggulangan bencana dalam Ekspedisi Destana Tsunami 2019 di Pantai Boom, Desa Kampungmandar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto: Dokumen.
Pelepasan tukik atau anak penyu ke Samudera Hindia yang dilkukan pejabat-pejabat lembaga penanggulangan bencana dalam Ekspedisi Destana Tsunami 2019 di Pantai Boom, Desa Kampungmandar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berpartisipasi dalam Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami 2019. Partisipasi menjadi syiar kesiapsiagaan bencana MDMC.

Destana Tsunami 2019  digelar BNPB bersama berbagai elemen lain. Dilepas Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, di Pantai Boom, Desa Kampungmandar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Doni menekankan peran serta segala lini bangsa untuk kerja tuntas dan cerdas. Utamanya, dalam upaya pengurangan risiko bencana dengan cara melestarikan potensi alam.

Doni mengambil contoh, kesuksesan kerja nyata masyarakat sekitar Pantai Cemara merindangkan pantai dengan pohon cemara udang. Itu dirasa merupakan wujud nyata dari kerja tuntas dan cerdas.

Terlebih, ia mengingatkan, ada potensi tsunami di sepanjang garis pantai barat dan selatan Indonesia. Karenanya, pendidikan risiko bencana merupakan modal yang sangat penting.

"Seperti pembuatan seawall atau dinding pemecah ombak, ini dapat dilakukan secara mandiri dan murah tanpa mengganggu ekosistem yg sudah ada oleh masyarakat dan dunia usaha," kata Doni.

Ekspedisi berlangsung dari 12 Juli-17 Agustus 2019. Rencananya, akan melintasi 584 desa/kelurahan rawan bencana tsunami di 24 kabupaten/kota dan lima provinsi.

Semua lokasi dibagi menjadi lima segmen yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, dan Banten dengan 29 titik poin. Dari masing masing poin akan dilaksanakan berbagai macam sosialisasi.

Utamanya, soal kesiapsiagaan bencana tsunami bagi warga setempat. MDMC jadi salah satu lembaga unsur ormas yang berpartisipasi dalam ekspedisi kali ini.

Lembaga penanggulangan bencana milik Muhammadiyah itu jadi salah satu mitra BNPB dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menghadiri pelepasan ekspedisi.

"Dalam ekspedisi ini MDMC mengerahkan semua potensi relawannya di daerah-daerah yang akan dilintasi ekspedisi," ujar Budi.

Bersama BNPB, peserta-peserta ekspedisi lain akan bahu membahu melaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi resiko potensi tsunami. Utamanya, di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa.

"Selain partisipasi, keikutsertaan MDMC ini sebagai upaya peningkatan kapasitas kelembagaan dan personal MDMC serta menunjukkan syiar Muhammadiyah," kata Budi.

Sebelum seremoni pelepasan ekspedisi, dilakukan pelepasan tukik (anak penyu) ke Samudera Hindia oleh para pejabat yang hadir dan peserta ekspedisi sebagai upaya pelestarian fauna alam Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement