Ahad 14 Jul 2019 15:27 WIB

Memahami Keindonesiaan

Radikalisme dan politik identitas apa yang sedang ditakutkan itu?

KH Haedar Nashir (Ilustrasi)
Foto:

Perspektivisme

Beragam sikap warga negara atau golongan tentu hadir di Indonesia sebagai bukti bangsa ini hidup dan tidak mati dalam kemajemukan. Mungkin pula ada yang kurang tinggi rasa cintanya pada Indonesia karena berpaham lain dan dipicu berbagai sebab, yang tentu saja tidak perlu terjadi di negeri ini.

Ketidakpuasan terhadap keadaan tidak menjadi alasan untuk berpikir dan mengambil langkah inkonstitusional di luar koridor NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pada posisi ini, mutlak tidak ada ruang bagi bentuk pemerintahan selain negara Pancasila sebagai “Darul Ahdi wa Syahadah”. Bersamaan dengan itu, jangan sampai NKRI pun dibawa pada arah ultranasionalisme dan ideologi lain yang bertentangan dengan jatidirinya.

Indonesia tetap harus bebas dari segala bentuk separatisme dan anarkisme. Sebagian pihak, terutama di daerah tertentu akhir-akhir ini, menunjukkan sikap “separatis” terhadap pemerintah pusat. Bahkan karena perbedaan pilihan politik, tebersit usulan “referendum”, gerakan seperti ini jangan sampai menjurus radikal dan kontra NKRI.

Masalah “konflik ideologi” atau “konflik sosial-politik” seperti itu memang rumit atau kompleks dan sering berkoneksi dengan masalah-masalah lain yang bersifat keagamaan, ekonomi, kedaerahan, budaya, ketertinggalan, dan aspek-aspek lainnya yang bersifat saling-silang kepentingan  atau interkoneksitas dalam kehidupan kebangsaan.

Beragam wajah kebangsaan yang bersifat multiaspek itu menunjukkan betapa masalah keindonesiaan dan dunia Indonesia sebagai suatu bangsa dan negara tumbuh dan berkembang tidaklah sederhana dan linier, tetapi kompleks dan gradual sesuai dengan hukum dinamika historis dan sosiologis suatu bangsa.

Setiap penyederhanaan atas Indonesia dan keindonesiaan dapat memperdangkal pemahaman akan sejarah kelahiran, pertumbuhan, dan perkembangan Indonesia sebagai negara-bangsa dengan segala kaitannya yang kompleks.

Lebih dari itu, penting pula dipahami bahwa Indonesia dan keindonesiaan dengan segala dinamika, masalah, dan tantangannya pada saat yang bersamaan di dalamnya terkandung jiwa, pikiran, nilai-nilai, dan cita-cita nasional yang menyatu dengan keberadaan Indonesia.

Di sinilah pentingnya memahami Indonesia dan keindonesiaan dalam perspektif yang luas dan mendalam sebagai narasi dan cara pandang memosisikan negara dan bangsa yang besar seperti Indonesia.

Suatu ikhtiar memahami negeri kepulauan yang berpenduduk majemuk dengan wajah dan karakternya yang khas, tentu saja perlu dibaca dan dianalisis secara ideografis atau “pemahaman dari dalam secara detail” mengenai peri kehidupan Indonesia dan keindonesiaan yang muktiaspek dan multifaktor.

Lebih dari itu, penting perspektif yang luas dan mendalam dalam mencandra negeri yang kompleks dan sarat dinamika ini agar tidak terjebak pada pandangan dan sikap yang kerdil dan miopik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement