Ahad 14 Jul 2019 03:13 WIB

Erick Thohir: Generasi Muda Ujung Tombak Bangsa

Erick Thohir pada Sabtu bertemu Sandiaga untuk pertama kalinya usai pilpres.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
  Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir bertemu dengan Sandiaga Uno yang merupakan mantan Cawapres RI pendamping Prabowo Subianto pada acara Young Penting Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7).
Foto: Fakhri Hermansyah
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir bertemu dengan Sandiaga Uno yang merupakan mantan Cawapres RI pendamping Prabowo Subianto pada acara Young Penting Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir untuk pertama kalinya bertemu kembali dengan Sandiaga Salahuddin Uno usai Pilpres 2019. Pertemuan tersebut terjadi dalam acara yang dibuat oleh kelompok milenial pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf yakni KitaSatu dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga yaitu Gerakan Milenial Indonesia (GMI).

Dalam acara yang didominasi para milenial itu, Erick menyinggung betapa pentingnya peran para milenial saat ini. "Generasi muda merupakan ujung tombak dari bangsa ini," kata Erick dalam sambutannya di acara Young Pentinh Indonesia, Sabtu (13/7).

Dalam acara tersebut juga, Erick menegaskan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membangun kebersamaan usai pemilihan presiden berlangsung. Dia optimistis, para generasi muda pendukung paslon nomor urut 01 dan 02 saat iji bisa bersatu kembali.

"Waktu 1945 generasi muda saat itu bisa (bersatu) kenapa saat ini tidak bisa. Harus bisa," tutur Erick.

Terlebih, nantinya Indonesia digadang-gadang pada 2045 akan berada di posisi nomor empat di dunia kondisi ekonominya bisa tumbuh hingga 5,4 persen. Saat itulah, lanjut Erick, peran generasi muda harus dibangun sejak saat ini juga.

Erick bahkan berencana akan membuat pertemuan rutin bagi para generasi muda. "Kalau bisa, ayo boleh empat bulan sekali bikin pertemuan ada pelatihan yang positif tidak hanya politik tapi juga leadership dan lainnya.

Sebelumnya, Sandiaga mengaku sejak awal hingga setelah masa pemilihan presiden tetap memiliki hubungan baik dengan Erick. "Saya sama Pak Erick nggak perlu direkonsiliasi. Nggak ada permusuhan diantara kita," kata Sandiaga di Kemang Village, Sabtu (13/7).

Sandiaga mengakui selama ini dengan Erick memang memiliki perbedaan pandangan politik. Hanya saja, dia menegaskan hal tersebut sama sekali tidak memberikan dampak yang megatif untuk hubungan persahatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement