Sabtu 13 Jul 2019 01:00 WIB

GKSB DPR Bahas Peluang Kerja Sama dengan Kadin Brasil

DPR RI mendorong kerja sama antara Indonesia dengan Brasil

Ketua Group Kerja Sama Bilateral DPR RI - Parlemen Federal Brazil Mukhamad Misbakhun dengan Eduardo Bolsonaro Ketua Hubungan Internasional Parlemen Federal Brazil.
Foto: istimewa
Ketua Group Kerja Sama Bilateral DPR RI - Parlemen Federal Brazil Mukhamad Misbakhun dengan Eduardo Bolsonaro Ketua Hubungan Internasional Parlemen Federal Brazil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR RI mendorong kerja sama antara Indonesia dengan Brasil di berbagai bidang bisa terus ditingkatkan. Salah satu jalur untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara itu adalah melalui ekonomi.

Untuk itu pula delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR dalam kunjungan kerjanya di Brasil pada pekan ini mengunjungi The Industry Federation of the State of Rio de Janeiro (FIRJAN). Delegasi GKSB yang dipimpin anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun itu bertemu dengan Direktur FIRJAN Frederico Araujo di Rio de Janeiro, awal pekan ini.

“FIRJAN adalah semacam KADIN (Kamar Dagang dan Industri, red). Kunjungan GKSB ke FIRJAN merupakan upaya DPR mendorong kerja sama government to government, business to business, people to people maupun parliament to parliament,” ujar Misbakhun dalam siaran pers ke media, Jumat (12/07).

Misbakhun menjelaskan, dirinya menyampaikan tujuan kunjungan delegasi GKSB di hadapan petinggi FIRJAN. Yakni untuk melihat berbagai potensi sekaligus meningkatkan kerja sama bilateral di bidang perdagangan dan industri. 

“Baik KADIN maupun FIRJAN berfungsi sebagai sarana penghubung antara pengusaha swasta dan asing, termasuk dengan pemerintah bagi kemajuan sektor perdagangan dan industri dalam maupun luar negeri,” tutur Misbakhun. 

Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, FIRJAN merespons positif kunjungan GKSB DPR RI. Merujuk paparan Frederico Araujo di hadapan delegasi GKSB DPR, Misbakhun mengungkapkan bahwa Brazil dan Indonesia sama-sama memiliki wilayah besar dengan penduduk masing-masing di atas 200 juta jiwa.

“Pasti kita bisa meningkatkan kerja sana di semua bidang, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan lain-lain. Kita pasti dapat bekerja sama dan berdialog,” ujar Misbakhun mengutip Araujo.

Dalam pertemuan itu pula Araujo membeber potensi tentang grafena yang belum banyak dikenal. Material langka itu memiliki banyak kegunaan bagi masa depan, antara lain untuk baterai, layar sentuh, layar transparan sekuat baja, panel surya, pendeteksi bahan peledak, bahan antipeluru, hingga produksi air minum.

Saat ini 80 persen material grafena ada di Tiongkok. “Dari hasil penelitian, selebihnya 20 persen ada di Brazil dan Indonesia,” kata Misbakhun menirukan Araujo. 

Koordinator Internasional FIRJAN Giorgio Rossi dalam kesempatan itu menjelaskan, organisasinya menghimpun ribuan pengusaha. “Lebih dari 7.000 perusahaan yang beroperasi di bidang perdagangan dan industri di Rio de Janeiro tergabung dalam sistem FIRJAN,” sebutnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement