Jumat 12 Jul 2019 18:02 WIB

YLKI Soroti Park and Ride MRT Lebak Bulus

Perlu peningkatan faktor kenyamanan Park and Ride Lebak Bulus.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Indira Rezkisari
Pengendara motor membayar parkir di Park and ride Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Pengendara motor membayar parkir di Park and ride Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyoroti kondisi park and ride MRT Jakarta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ketika itu, ia dan keluarganya akan menaiki MRT Jakarta denga terlebih dahulu memarkirkan mobilnya di tempat parkir itu.

"Park and ride Lebak Bulus masih dikelola seadanya, tak ada unsur kenyamanan dan rasa aman bagi konsumen, walau konsumen membayar Rp 5.000 per sekali masuk," ujar Tulus dalam siaran persnya, Jumat (12/7).

Baca Juga

Ia memaparkan, di park and ride Lebak Bulus berdiri bedeng-bedeng orang yang berjualan memberi kesan kumuh. Selain itu, toilet yang disediakan juga didirikan seadanya.

Kemudian, menurut Tulus, jarak antara lokasi park and ride dengan stasiun MRT Lebak Bulus cukup jauh, lebih dari 1,5 kilometer. Sehingga, ia khawatir jarak dari tempat parkir ke stasiun membuat masyarakat pengguna kendaraan pribadi enggan naik MRT.

Apalagi, kata dia, jalan menuju stasiun dari lokasi park and ride harus menyeberangi jalan utama yang menikung, dari arah Pondok Indah dan Jalan TB Simatupang. Ditambah tak ada fasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO) ataupun zebra cross maupun sejenisnya yang membantu pejalan kaki.

"Ini jelas sangat membahayakan masyarakat yang akan menggunakan MRT, dan atau Transjakarta," kata Tulus.

Ia melanjutkan, jarak park and ride yang jauh itu juga tidak dilengkapi dengan kanopi atau tudung. Padahal hal itu berguna ntuk melindungi calon konsumen MRT Jakarta dari terik matahari, polusi udara, dan risiko hujan deras.

Menurut dia, sistem tiket untuk park and ride juga menimbulkan antrean yang cukup panjang saat jam sibuk kantor hingga satu jam. Kendati demikian, tak ada petugas yang membantu mengarahkan para pengendara yang hendak parkir di sana.

"YLKI meminta Pemprov DKI Jakarta dan atau manajemen MRT Jakarta segera memperbaiki area park and ride dan fasilitas pendukungnya. Demi kenyamanan dan safety penumpang dan atau calon penumpang," kata Tulus menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement