Jumat 12 Jul 2019 14:16 WIB

Puluhan Pencari Suaka di Kalideres Jalani Pengobatan Gratis

Mereka diobati gratis di Puskesmas dan jika parah dirujuk ke rumah sakit.

Perwakilan dari petugas dari kantor Badan Komisi Tinggi PBB untuk pengungsi (UNHCR) menemui para pencari suaka yang berasal dari Afganistan, Somalia, Sudan dan Pakistan  (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Perwakilan dari petugas dari kantor Badan Komisi Tinggi PBB untuk pengungsi (UNHCR) menemui para pencari suaka yang berasal dari Afganistan, Somalia, Sudan dan Pakistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pencari suaka dari berbagai negara yang menetap di penampungan sementara di gedung bekas Komando Militer, (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat mendapatkan pengobatan gratis dari Puskesmas Kalideres. Mayoritas antrean tampak ibu-ibu, anak-anak serta warga lanjut usia.

Pengobatan gratis ini diberikan Pemerintah DKI Jakarta sebagai wujud rasa kemanusiaan terhadap kondisi pengungsi suaka yang terdampak konflik perang. Mereka saat ini tidak bisa kembali ke negara asal mereka.

Baca Juga

"Saya mau konsultasi dengan dokter, isterinya saya hamil sembilan bulan," kata Sadiq, pengungsi asal Somalia saat ditemui di lokasi penampungan sementara di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (12/7).

Sadiq berharap setelah bertemu dokter dan menceritakan tentang kehamilan isterinya itu, maka bayinya dapat lahir dengan selamat. Adapun Madina, pengungsi asal Ethiopia, yang ikut dalam antrean pengobatan gratis itu menuturkan ingin meminta obat karena anaknya menderita batuk dan flu. "Anak saya menderita batuk dan flu, mau minta obat agar dia bisa sembuh," ujar Madina.

Pengobatan gratis ini hanya berlangsung sehari saja. Apabila ada pengungsi dan pencari suaka yang menderita penyakit berat, maka dokter akan merujuk mereka ke puskesmas atau rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan medis secara intensif. Selain pengobatan gratis, pemerintah juga memberikan makanan-minuman, air bersih, listrik dan penampungan sementara.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement