Selasa 09 Jul 2019 16:05 WIB

80 Orang di Desa Pasarean Terjangkit Cikungunya

Laporan mengenai korban cikungunya di Desa Pasarean dimulai sejak Mei lalu.

Rep: Zainul Mahsir Ramadhan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: STRAITS TIME
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 80 warga di Desa Pasarean, Kabupaten Bogor dilaporkan terjangkit virus cikungunya. Hal tersebut masih didalami oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Agus Fauzi mengatakan, dari laporan Puskesmas dan pantauan pihaknya, memang benar sebanyak 80 orang tersebut diduga terjangkit cikungunya. Menurut dia, usia penderita dimulai dari anak-anak hingga lanjut usia.

Dia menuturkan, laporan virus tersebut sudah dimulai beberapa bulan lalu. Pada Mei dilaporkan yang terkena sekitar 30 orang, dan berlanjut pada Juni sebanyak 33 orang. Sejak awal Juli hingga Senin (8/7) lalu posko kembali melaporkan sebanyak 17 orang kembali bertambah terkait virus tersebut.

 “Total hingga kini ada sekitar 80 orang jadinya,” ujar dia kepada Republika, Selasa (9/7).

Menurut dia, melonjaknya kasus tersebut di satu desa dikarenakan perubahan iklim dan lingkungan yang memang berpengaruh. “Setiap tahun bahkan setiap saat itu bisa saja terjadi di Bogor, karena daerah kita kan memang daerah tropis dan sering hujan juga,” kata dia.

Dia menambahkan pada dasarnya cikungunya memiliki gejala mirip seperti demam berdarah. Sebab berasal dari nyamuk yang sama juga yaitu, Aedes Aegypti. Namun, cikungunya lebih berdampak ringan. Gejala umumnya adalah keluhan nyeri sendi hingga badan terasa panas.

“Tetapi menurut teori memang virus ini bisa menyebar ke jantung meski itu prosesnya terlalu jauh dan jangka lama, intinya kita bisa yakinkan bahwa efek dari chikungunya ini tidak separah demam berdarah,” ujar dia.

Dia menuturkan, hingga kini pihaknya terus mengupayakan agar masyarakat bisa menjaga lingkungan dan kesehatannya secara optimal. Di antaranya dengan melakukan upaya menguras, menutup, dan mengubur (3M). “Sekarang kita sudah buatkan surat edaran ke setiap puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan terkait cikungunya itu,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement