Senin 08 Jul 2019 22:49 WIB

Puluhan Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Sukabumi

Bencana angin kencang tersebut terjadi di tiga desa di Kecamatan Parungkuda.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Angin yang cukup kencang merobohkan pepohonan dan rumah warga (ilustrasi)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Angin yang cukup kencang merobohkan pepohonan dan rumah warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan rumah di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan akibat diterjang bencana angin puting beliung, Ahad (7/7) sore. Hal ini didasarkan pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Data dari BPBD Sukabumi menyebutkan, bencana angin kencang tersebut terjadi di tiga desa di Kecamatan Parungkuda yakni Bojongkokosan, Langensari, dan Sundawenang. "Total ada sebanyak 41 rumah yang rusak mulai dari ringan, sedang, dan berat," ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman kepada wartawan Senin (8/7).

Baca Juga

Lokasi yang paling banyak terjadi kerusakan berada di Desa Langensari yakni sebanyak 25 unit rumah rusak. Rinciannya di Kampung Bojong Astana sebanyak tiga rumah rusak ringan, Kampung Dipa sebanyak tiga rusak ringan dan satu unit penggilingan padi rusak, Kampung Cimacan sebanyak 10 unit rumah rusak dan satu rumah rusak sedang, dan Kampung Cicariu sebanyak 10 unit rumah rusak ringan.

Eka menerangkan, di Desa Bojongkokosan ada sebanyak 12 unit rumah mengalami kerusakan. Rinciannya sebanyak 10 rumah rusak di Kampung Pasir Baliyung dan sebanyak dua unit rumah rusak sedang di Kampung Babakan Peundey.

Menurut Eka, di Desa Sundaweang jumlah bangunan yang rusak mencapai sebanyak empat unit. Rinciannya sebanyak tiga unit rumah dan satu unit bangunan masjid. "Rata-rata rumah yang rusak atapnya menggunakan asbes, kayu, kaso, paku, dan triplek," kata Eka.

Dalam kejadian ini dilaporkan tidak ada warga yang menjadi korban jiwa. Bencana ini sudah ditangani oleh petugas di lapangan untuk mendapatkan bantuan darurat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement