Senin 08 Jul 2019 20:23 WIB

Pemerintah Larang Aktivitas Tambang Liar di Sawahlunto

Pelarangan ini dilakukan pascapenetapan Sawahlunto sebagai warisan budaya dunia.

Rep: Febrian Fachri / Red: Andi Nur Aminah
Lobang Soero, salah satu terowongan bekas tambang sejak zaman penjajahan di Kota Sawahlunto yang telah dijadikan objek wisata.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Lobang Soero, salah satu terowongan bekas tambang sejak zaman penjajahan di Kota Sawahlunto yang telah dijadikan objek wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno melarang bila masih ada aktivitas tambang liar dan ilegal di wilayah Sawahlunto. Pelarangan ini dilakukan pascapenetapan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto sebagai situs warisan budaya dunia oleh UNESCO.

 

Baca Juga

Menurut Irwan, larangan tersebut termasuk salah satu poin penting dari penetapan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto sebagai warisan dunia di  International Council on Monuments and Sites (ICOMOS) di Azerbaijan akhir pekan kemarin. "Salah satu poin penting dari penetapan itu, tidak boleh lagi ada aktivitas tambang di daerah warisan dunia tersebut," kata Irwan di Istana Gubernur Sumbar, Senin (8/7).

Sebelumnya tambang yang pernah beroperasi di Sawahlunto adalah PT Bukit Asam Ombilin. Tapi tambang PT BA di wilayah  warisan dunia itu sudah tidak beroperasi lagi. Pemerintah mengkhawatirkan adanya tambang liar, ilegal dan tidak bertanggung jawab.

Irwan menyebut karena sudah menjadi situs warisan budaya dunia, Sawahlunto berpotensi akan mendapatkan kunjungan dari wisatawan asing. Pemerintah provinsi kata dia akan membangun hotel berbintang di Sawahlunto.

Rencananya hotel mewah itu akan didirikan di bangunan bekas kantor PT Bukit Asam Ombilin Sawahlunto. Kantor tersebut selama ini terletak di jantung Kota Sawahlunto dan sudah tidak beroperasi lagi sejak beberapa tahun terakhir.

Irwan menyebut hotel yang akan dibangun nanti terdiri dari 120 kamar. Ia menargetkan pembangunan akan selesai tahun depan. "Sawahlunto akan jadi destinasi wisata baru bagi masyarakat dunia. Jadi hotel, restoran, jalan harus disiapkan," ujar Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement