Senin 08 Jul 2019 15:28 WIB

Petani Cengkih Kabupaten Bandung Keluhkan Harga Anjlok

Harga jual cengkih anjlok dibandingkan tahun sebelumnya.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Petani mengeringkan biji cengkih yang telah dipanen di Desa Sindanglaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (24/6/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petani mengeringkan biji cengkih yang telah dipanen di Desa Sindanglaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (24/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Petani cengkeh di Kabupaten Bandung Barat mengeluhkan harga jual cengkih yang anjlok dibandingkan tahun sebelumnya yang pernah mencapai Rp 120 ribu perkilogram. Saat ini, harga cengkih basah dijual Rp 20 ribu perkilogram dan cengkih kering Rp 65-70 ribu perkilogram.

Salah seorang petani cengkih di Desa Mekarjaya, Nanang (53 tahun) mengatakan saat ini harga jual cengkih lebih murah dibandingkan tahun lalu. Kondisi tersebut semakin membebani petani sebab mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pekerja.

Baca Juga

Dengan kondisi tersebut maka ia mengaku mengalami kerugian. Sebab, harga memetik cengkih tidak berubah. Namun, harga jual cengkih cenderung mengalami penurunan.

"Satu orang pekerja dibayar Rp 3.000 untuk memetik satu kilogram cengkih. Pekerja yang memisahkan cengkih dari batangnya diberi upah Rp 1.000 perkilogram," ujarnya, Senin (8/7).

Meski mengalami kerugian, ia mengungkapkan tetap harus memanen biji cengkih tiap tahun. Alasannya, agar pohon tetap subur dan menghasilkan biji lebih baik saat panen raya berikutnya pada 2020. 

Salah seorang petani lainnya, Kiking (65 tahun) mengungkapkan hal yang sama. Dia tidak mengetahui kenapa harga jual cengkih menjadi lebih murah. Dia berharap agar harga cengkih bisa lebih tinggi dan bersaing. "Kami inginnya harga cengkih mahal, minimal Rp 100 ribu per kilogram," katanya.

Dia berharap saat panen raya mendatang harga cengkih kembali naik. "Kalau panen tahun depan harganya naik, kami bersyukur sekali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement