Senin 08 Jul 2019 14:49 WIB

Pak Gubernur, Sekarang Bapak tidak Sakit Lagi

Keluarga merindukan humor dan canda almarhum Sutopo.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
Kedatangan Jenazah di Boyolali. Peti jenazah Almarhum Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dibawa ke TPU Sonolayu, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Kedatangan Jenazah di Boyolali. Peti jenazah Almarhum Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dibawa ke TPU Sonolayu, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Air mata keluarga melepas kepergian Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Di mata keluarga, almarhum merupakan sosok bapak yang disiplin tetapi juga sangat humoris.

Ini pula yang membuat segenap keluarga besar merasa selalu terkesan dan merasa kehilangan atas berpulangnya tokoh yang akrab disapa ‘Pak Topo’ tersebut. “Sedih itu pasti, tetapi kami berusaha mengikhlaskan kepergian beliau,” ungkap Joko Prabowo, salah satu paman Sutopo Purwo Nugroho, usai pemakaman, Senin (8/7).

Baca Juga

Menurut Joko, almarhum Sutopo merupakan sosok yang disiplin dalam pendidikan dan dalam kehidupan yang selalu menjadi inspirasi serta tauladan bagi keluarga. Di lingkungan keluarga, almarhum juga dikenal sebagai sosok yang sangat humoris dan mengesankan karena candaan-candaan khasnya.

Kepergian Sutopo membuat semuanya (keluarga besar) merasa kehilangan seorang anak seorang kebanggaan keluarga dan tentu ini membuat semua tentu merasa sedih. “Namun Allah SWT telah memanggilnya dan kami tetap berusaha untuk tabah dan mengikhlaskan kepergiannya,” lanjut Joko.

Mewakili keluarga yang ditinggalkan, Joko pun tak lupa memohonkan maaf atas segala kealpaan dan kekhilafan almarhum. “Kami juga berterimakasih kepada pemerintah, masyarakat Indonesia, keluarga besar BNPB maupun siapapun yang telah mendoakan agar almarhum husnul khatimah,” tambahnya.

Sementara itu, saat prosesi pemakaman di TPU Sonoloyo, Boyolali, kedua anak Sutopo Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho maupun Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho juga tampak tabah. Meski kesedihan masih tampak mereka tetap tabah saat mengantar sang ayahnya menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Keduanya tetap tegar dan melayani para tamu yang ikut hadir mengantar kepergian Sutopo di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sonoloyo, Boyolali. Perihal ini juga diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam prosesi pemakaman mendampingi Kepala BNPB, Doni Monardo.

Menurut Ganjar, kedua anak Sutopo telah mewarisi ketegaran dan ketabahan sang bapak ketika menghadapi cobaan. Ia pun menceritakan, saat menyambutnya di rumah duka di Depok, semalam, salah satu anak Sutopo, Muhammad Ivanka sempat memeluk Ganjar dan berbisik. "Pak Gubernur, sekarang bapak sudah tidak sakit lagi."

Mendengar hal itu, Ganjar mengaku langsung merinding. Baginya, kekuatan dan ketabahan itu tidak mungkin muncul dengan tiba-tiba. “Ketabahan keluarga yang saya lihat dan saya dengar sendiri tersebut pasti diturunkan oleh Mas Topo,” lanjut Gubernur.

Ivanka tentu mengenang momen saat dirinya bertemu Ganjar bersama ayahnya dalam acara Mata Najwa di Boyolali, Februari lalu. Usai acara, Ivanka mendampingi ayahnya nge-vlog bersama Ganjar. Vlog itu sempat diunggah Sutopo pada Twitternya melalui akun @Sutopo_PN pada 24 Februari.

Dalam video, Sutopo sempat mengejek kuliah Ganjar di UGM yang lama. Selain ketabahan yang luar biasa, di mata Ganjar, sosok Sutopo dikenal sebagai orang yang cerdas. Bagaimana tidak, dirinya mampu menginformasikan serta mengedukasi semua hal terkait kebencanaan kepada masyarakat luas dengan bahasa yang sederhana.

“Kalau tidak smart, tentu tidak bisa. Mas Topo ini memang anaknya cerdas, saya kenal lama karena saya pernah sekolah bareng, dan sifat itu sudah dilihatnya semasa kuliah di UGM,” kenangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement