Ahad 07 Jul 2019 16:26 WIB

Sutopo Dedikasikan Hidupnya Bagi Publik dan BNPB

Di tengah kemoterapi Sutopo bekerja membuat siaran pers untuk mencegah hoaks.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) - Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) - Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, meninggal dunia akibat penyakit kanker paru-paru stadium 4B yang dideritanya sejak akhir 2017. Sutopo menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China, Ahad (7/7).

Putra dari pasangan Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari ini berpulang sekitar pukul 02.20 waktu Guangzhou atau sekitar pukul 01.20 WIB. Selain meninggalkan seorang istri, yakni Retno Utami Yulianingsih, Sutopo juga meninggalkan dua orang putra, yakni Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.

Baca Juga

Dalam menjalankan tugas sebagai pahlawan kemanusiaan dan informan andalan BNPB, Sutopo selalu tampil dengan penuh totalitas dalam memberikan informasi kebencanaan. Sebagai contoh ketika Indonesia dilanda bencana bertubi-tubi pada 2018 seperti gempa bumi beruntun di NTB, gempa bumi disusul tsunami dan likuefaksi yang dahsyat di Sulawesi Tengah, dan tsunami senyap di Selat Sunda.

Meski pada saat yang bersamaan Sutopo juga tengah berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya, namun ia juga tidak menyerah melawan berbagai berita yang simpang siur dan informasi bohong alias hoaks terkait bencana. Sutopo kerap memberikan penjelasan melalui media sosial yang ia kelola dan melalui siaran pers bersama para awak media.

Selama proses pengobatan kemoterapi di Indonesia, Kepala Bidang Humas BNPB Rita Rosita mengatakan, Sutopo selalu langsung kembali ke kantor untuk memberikan konferensi pers. Di rumah sakit, ia membuat siaran pers dan menyebarkan ke ribuan wartawan dalam grup WhatsApp bernama Wapena dan Medkom BNPB 1-7.

Sutopo juga sering menyelenggarakan konferensi pers di kediamannya ketika bencana terjadi pada akhir pekan. Di manapun dan kapanpun, kata Rita, Sutopo selalu hadir untuk mengabarkan informasi bencana di Tanah Air. Selain pernah melakukan wawancara dengan media di rumah, ia juga melayani awak media di halaman rumah sakit, di mal, atau bahkan pernah di TPU Pondok Rangon saat dirinya melayat, dan sebagainya.

"Media dan masyarakat selalu menunggu penjelasan Sutopo setiap saat terjadi bencana. Banyak media dan masyarakat yang membutuhkan informasi secepat mungkin. Apa yang dilakukan Sutopo selama ini dengan memberikan pernyataan resmi dan menjelaskan kejadian dan penanganan bencana menjadi wujud bahwa negara hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apapun," kata Rita, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/7).

 

Pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969, ini dikatakan selalu mencintai pekerjaannya sebagai juru bicara BNPB. Dedikasi Sutopo sebagai Aparatur Sipil Negara yang berprestasi telah dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang ia raih sejak 2012, baik untuk individu maupun untuk unit kerja yang dipimpinnya yaitu Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. Meski hampir semua penghargaan itu atas nama pribadinnya, namun bagi Sutopo semua penghargaan itu ia didedikasikan untuk BNPB.

Berikut beberapa penghargaan yang diraih Sutopo pada 2018 dan 2019:

Pada 2018:

1. The First Responder Asia, dari The Straith Times, Singapura

2. The Most Inspirational Aparat Sipil Negara (ASN), dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB)

3. Communicator of the Year 2018, dari Kementerian Komunikasi dan Informasi

4. Pegawai Sipil Negara (PNS) Inspiratif  Terfavorit 2018, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Kemen PAN RB

5. Outstanding Spokeperson of the Year 2018, dari dari Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC)

6. Pejabat Tinggi Pratama Teladan, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB)

7. Tokoh Komunikasi Kemanusiaan, dari Kementerian Komunikasi dan Informasi

8. Human Initiative Award 2018, dari PKPU

9. Tokoh Teladan Anti Hoax, dari Mafindo

10. Humas Pemerintah Terbaik, dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas Indonesia)

11. Inspirator Terbaik Penyintas Kanker Paru, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)

12. IAGI Award 2018, dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

13. PNS Inspiratif 2018, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB).

Pada 2019:

1. Obsesion Award 2019 Kategori Best Bureaucrats, dari Obsession Media Group (OMG)

2. Tokoh Perubahan Republika 2018, dari Republika

3. Public Relation Berkinerja Cemerlang, dari Majalah PR Indonesia

4. Liputan6 Awards 2019 Kategori Pengabdian Masyarakat, dari SCTV.

Sutopo meninggalkan Tanah Air menuju Guangzhou pada 15 Juni lalu. Menurut dokter, waktu pengobatan yang akan dijalani Sutopo akan memakan waktu selama 30 hari. Informasi terakhir, kanker yang diderita Sutopo telah menyebar ke otak, tulang dan beberapa organ vital tubuh lainnya.

Sesuai rencana, jenazah akan dipulangkan ke Tanah Air dan dijadwalkan tiba hari ini pukul 20.30 WIB di Bandara Soekarno Hatta. Jenazah kemudian akan disemayamkan di rumah duka di Raffles Hill I-6 No 15 Cibubur. Kemudian, jenazah akan diterbangkan ke Solo melalui Bandara Soetta pada Senin (8/7) pukul 05.20 WIB untuk selanjutnya dimakamkan di tempat kelahirannya di Boyolali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement