REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Representative UNHCR di Indonesia, Thomas Vargas menjelaskan, pihaknya mengaku kewalahan dengan banyaknya pencari suaka di Indonesia. Ia memperkirakan, setidaknya terdapat 14 ribu pencari suaka di seluruh Indonesia, Jumat (5/7).
"Faktanya dengan dana yang kita punya, kita hanya bisa menolong sekitar 300 sampai 400 pencari suaka di Indonesia,” Kata Thomas saat melakukan konferensi pers di Kantor Komnas HAM, karta Pusat.
Ia menambahkan, dalam rangka memaksimalkan bantuan kepada para pencari suaka, UNHCR menjalin kerja sama dengan beberapa organisasi. Seperti Dompet Dhuafa, PMI, Suci Foundation, dan juga Yayasan Sayang Tunas Cilik.
Selain itu, Thomas menjelaskan, UNHCR juga mengajukan advokasi kepada negara-negara lain agar menerima pencari suara dari Indonesia. Sementara itu, UNHCR saat ini juga sedang berupaya memberikan bantuan yang bersifat berkelanjutan. Sehingga pada akhirnya para pencari suaka dapat mandiri.
Bantuan yang bersifat berkelanjutan tersebut telah dilaksanakan dalam beberapa langkah, mulai dari pelatihan dan pembekalan. Wakil UNHCR itu mengatakan, pihaknya juga berupaya menjembatani antara pencari suaka yang memiliki keterampilan untuk bertemu dengan pengusaha di Indonesia.
“Termasuk memberikan pelatihan Bahasa Indonesia agar anak-anak pencari suaka dapat mengakses pendidikan di sekolah-sekolah pemerintah/negeri,” tutur Thomas.