REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengungkapkan, pendidikan agama sangat penting bagi bangsa. Hal itu disampaikan menyusul pernyataan Praktisi Pendidikan Setyono Djuandi Darmono yang menyebut pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah.
"Pendidikan keagamaan itu penting, karena semangat keagamaan itu semangat yang membentuk Indonesia," ucap TGB usai acara menghadiri acara halal bihalal relawan Jokowi bersatu di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/7).
Mantan gubernur Nusa Tenggara Barat itu menjelaskan, dalam pendidikan agama konten yang diajarkan sangat perlu diperhatikan. Sebab, konten akan menentukan pandangan anak didik terhadap agama, masayarakat dan cara berbangsa.
Ke depannya, TGB meminta agar semua komponen dapat terintegrasi. Sehingga dapat bekerja sama dan turut mengontrol pemahaman para anak didik. "Tugas kita kedepan untuk memastikan, pendidikan keagamaan dan pengamalan keagamaan itu harus berkontribusi dalam pengolahan nilai-nilai kebangsaan," ujarnya.
Selain itu, keberadaan pendidik dan da'i harus diperhatikan. Sebab, mereka berperan dalam menghadirkan pemahaman di tengah-tengah masayarakat. "Pendidikan atau pengkaderan para dai itu perlu dilaksanakan lebih intensif oleh kita semua. Karena yang menjadi lidah penyampai agama kepada masyarakat itu para pendakwah," ungkapnya.
Sebelumnya, Praktisi Pendidikan Setyono Djuandi Darmono mengatakan, pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah. Agama cukup diajarkan orangtua masing-masing atau lewat guru agama di luar sekolah.