Jumat 05 Jul 2019 08:17 WIB

MRT Hidupkan Perekonomian di Kawasan Fatmawati

Penumpang menyempatkan diri mencari makanan setelah turun dari MRT.

MRT. Rangkaian Kereta MRT koridor Lebak Bulus-Bundaran HI  melintas di kawasan Fatmawati, Jakarta, Rabu (20/3).
Foto: Republika/Prayogi
MRT. Rangkaian Kereta MRT koridor Lebak Bulus-Bundaran HI melintas di kawasan Fatmawati, Jakarta, Rabu (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) kembali menghidupkan perekonomian berbagai jenis usaha di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Sebelum proyek MRT rampung tahun ini, pembangunan tersebut membuat aspal jalan kawasan Fatmawati bergelombang. Ditambah penyempitan jalan karena dipagari pembatas proyek, membuat perekonomian sekitarnya hampir lumpuh dalam waktu cukup lama.

Namun, setelah proyek MRT selesai, perekonomian daerah tersebut mulai hidup kembali. Salah satunya dirasakan pemilik pujasera Warong Manado Warman, Neta.

Baca Juga

"Dampaknya luar biasa, banyak pengunjung yang berdatangan, bahkan tenant yang saya sewakan langsung penuh," ujar Neta, Kamis (4/7).

Pemilik pujasera yang berlokasi tepat di depan stasiun MRT Cipete Raya, Jakarta Selatan ini mengatakan kebanyakan pengunjung datang tidak membawa kendaraan pribadi melainkan turun dari stasiun MRT. Selain Neta, ada pula Arif yang menjual ragam makanan khas Jawa Timur tidak jauh dari stasiun MRT Cipete Raya. Ia mengatakan pengunjung yang datang ke kedainya semakin ramai semenjak proyek MRT rampung.

photo
Kuliner MRT. Penumpang MRT di gerai Starbucks Stasiun Cipete, Jaksel.

"Apalagi malam lebih ramai lagi, banyak juga bisnis-bisnis baru yang muncul di sekitar sini," ucap Arif.

Salah satu pengguna MRT, Nadia, menunjukkan pernyataan yang senada. Setelah turun dari stasiun MRT Fatmawati ia menyempatkan diri mencari makanan di sekitar stasiun.

"Dulu waktu MRT masih dibangun saya naik ojek daring, jadi hanya melintas saja malas berhenti soalnya macet, semenjak ada MRT saya turun disini (stasiun MRT Fatmawati) sekalian makan dulu di dekat stasiun baru pesan ojek," kata Nadia.

Museum Basoeki Abdullah

Dampak positif MRT juga dirasakan Museum Baseoki Abdullah, Cilandak, Jakarta Selatan berupa peningkatan jumlah pengunjung. "Tentu ada peningkatan, misal yang tadinya sekitar 500 orang menjadi 700 orang, ya masih proseslah," kata Kepala Museum Basoeki Abdullah Maeva Salmah saat ditemui di kantornya, Kamis.

Lokasi museum yang merupakan bekas rumah maestro pelukis Indonesia Basoeki Abdullah ini sangat berdekatan dengan stasiun MRT Fatmawati, membuat jumlah pengunjung museum meningkat. Bahkan, saat ini nama Museum Basoeki Abdullah sudah tertera pada stasiun MRT Fatmawati sebagai destinasi terdekat.

Selain tulisan pada stasiun MRT Fatmawati, terdapat pula dua mural besar bergambar Basoeki Abdullah pda tiang MRT. Mural tersebut sekaligus menunjukkan arah menuju lokasi museum.

photo
Museum Basoeki Abdullah di Jalan Keuangan Raya, Cilandak, Jakarta Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement