REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) yang akhirnya rampung pada 2019 memberikan dampak positif berupa peningkatan jumlah pengunjung pada Museum Baseoki Abdullah, Cilandak, Jakarta Selatan. "Tentu ada peningkatan jumlah pengunjung, misal yang tadinya sekitar 500 orang menjadi 700 orang, ya masih proseslah," kata Kepala Museum Basoeki Abdullah Maeva Salmah saat ditemui di kantornya, Kamis (4/7).
Lokasi museum yang merupakan bekas rumah mendiang Basoeki Abdullah, seorang maestro pelukis Indonesia ini sangat berdekatan dengan stasiun MRT Fatmawati, Cipete Raya, dan Haji Nawi, membuat jumlah pengunjung museum meningkat. Bahkan, saat ini nama museum Basoeki Abdullah sudah tertera pada stasiun MRT Fatmawati sebagai destinasi terdekat.
Selain tulisan pada stasiun MRT Fatmawati, terdapat pula dua mural besar bergambar mendiang Basoeki Abdullah pada tiang MRT. Mural tersebut sekaligus menunjukkan arah menuju lokasi museum.
Sementara itu, sebelum proyek MRT rampung, pembangunan tersebut membuat aspal jalan kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan bergeronjal. Ditambah penyempitan jalan karena dipagari pembatas proyek, membuat perekonomian sekitarnya hampir lumpuh.
Namun setelah proyek MRT selesai, perekonomian daerah tersebut mulai hidup kembali. Salah satunya juga berimbas positif pada Museum Basoeki Abdullah. "Mudah-mudahan dengan adanya banyak informasi dan kemudahan akses ini kunjungan terus meningkat," ujar Maeva.