Selasa 02 Jul 2019 17:56 WIB

Sembilan Warga Trenggalek Terdampak Hepatitis A

Hampir sebagian besar penderita terdeteksi di Puskesmas Panggul Trenggalek

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Christiyaningsih
Pasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Pasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin membenarkan sembilan warganya terkena hepatitis A. Jumlahnya tercatat mengalami peningkatan sejak 30 Mei lalu.

Menurut Arifin hampir sebagian besar penderita terdeteksi di Puskesmas Panggul. Mereka mulai merasakan gejalanya setelah berkunjung ke wilayah Pacitan. "Panggul dan Dongko yang berdekatan dengan Pacitan," kata Arifin kepada Republika, Selasa (2/7).

Baca Juga

Dengan adanya temuan ini, Arifin menegaskan pihaknya tengah melakukan sejumlah upaya. Dia mendorong puskesmas agar mengobati dan merawat penderita hepatitis A. Puskesmas juga diminta merawat penderita hingga sembuh. "Dan tidak segera memulangkan penderita agar tidak menjadi sumber penularan di lingkungannya," jelas Arifin.

Tim kesehatan juga akan melakukan penyelidikan epidemiologis baik dengan anamnesa pasien maupun keluarga. Selanjutnya, pemeriksaan laboratorium dan rumah serta sumber air minum.

Selain itu, dilakukan penyuluhan kesehatan lingkungan ke masyarakat terdampak tentang higienitas perorangan. Di antaranya tentang buang air besar di jamban dan cuci tangan pakai sabun sebelum makan. "Cebok memakai sabun, minum air matang, dan hati-hati untuk jajan di luar rumah karena penularannya melalui makanan/minuman yang tercemar," tambah dia.

Di kesempatan itu, Arifin juga menegaskan hepatitis A pada dasarnya dapat sembuh sendiri. Biasanya setelah dirawat dua hari, keluhan dan gejala akan reda. Pasien pun cenderung ingin cepat pulang. "Tetapi Puskesmas harus memastikan kondisi laboratorium sudah bagus dan edukasi sebelum dipulangkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement