REPUBLIKA.CO.ID, Seorang gadis berkerudung tampak berswafoto di depan pintu masuk menuju ruang check in Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (1/7). Ruangan tersebut ada di lantai tiga bandara tersebut.
Tak cukup sampai di situ, gadis asal Bandung bernama Mazaya itu juga berswafoto di sejumlah titik lokasi lainnya di BIJB. Dia tampak mengagumi arsitektur dan interior BIJB. "Bandaranya besar, terlihat mewah dan megah, bagus buat selfie-selfie,’’ ujar Mazaya, yang hendak terbang untuk berlibur ke Denpasar, kepada Republika.co.id, Senin (1/7).
Mazaya mengaku baru pertama kali ke BIJB. Sebelumnya, dia kerap bepergian keluar kota dengan pesawat dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Para calon penumpang menunggu di ruang Check In Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (1/7).
Mazaya menilai, dari segi arsitektur dan interiornya, BIJB lebih bagus dibandingkan Bandara Husein. Menurutnya, Bandara Husein terasa kecil dan ruwet karena terletak di tengah Kota Bandung yang padat. Hal itu berbeda dengan BIJB yang dikelilingi areal persawahan.
Meski demikian, Mazaya mengakui, lokasi BIJB Kertajati cukup jauh dari tempat tinggalnya di Bandung. Biasanya, untuk menuju Bandara Husein, hanya butuh waktu kurang dari setengah jam dari rumahnya.
Sedangkan saat ini, ia harus menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam untuk sampai BIJB Kertajati dengan mobil pribadi.
Baca juga, Penerbangan Perdana Bandara Kertajati Dimulai.
Hal senada diungkapkan calon penumpang lainnya, Yudha. Pria yang tinggal di Bandung itu juga mengakui kemegahan BIJB Kertajati. ‘’Bangunannya bagus dan megah,’’ tutur Yudha, yang hendak terbang menuju tempat kerjanya di Denpasar.
Namun, Yudha juga mengeluhkan jauhnya jarak BIJB Kertajati dari tempat tinggalnya di Bandung. Dia mengaku harus menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dengan menaiki mobil shuttle.
Untuk menaiki mobil shuttle itu, dia pun mesti mengeluarkan ongkos tambahan Rp 100 ribu. "Semoga kedepannya aksesnya lebih mudah dan ada moda yang lebih cepat dari Bandung ke Kertajati," terang Yudha.
Tak hanya soal jarak yang jauh, Yudha juga menilai masih kurangnya sejumlah fasilitas, terutama makanan. Dia menilai, tempat makan di bandara tersebut masih kurang. Lokasinya pun ada di lantai satu dan dua bandara. Sedangkan ruang check in ada di lantai tiga. Di lantai tiga itu hanya ada satu tenant yang menjual roti.