Senin 01 Jul 2019 20:14 WIB

TKN: Jokowi Telah Miliki Gambaran Menteri untuk Kabinetnya

Pengalaman selama lima tahun tak menyulitkan Jokowi memilih menteri untuk kabinetnya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Jokowi dan Ma'ruf di Situbondo. Calon Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) nomor urut 1 menyapa awak media saat datang di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/6).
Foto: Fakhri Hermansyah
Jokowi dan Ma'ruf di Situbondo. Calon Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) nomor urut 1 menyapa awak media saat datang di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja, Abdul Kadir Kadir Karding menilai, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah memiliki gambaran terkait menteri yang akan mengisi kabinetnya nanti. Menurutnya, pengalaman Jokowi selama lima tahun sebagai presiden tak menyulitkannya dalam memilih menterinya nanti.

"Beliau tentu sudah memiliki gambaran penglihatan, terhadap siapa-siapa yang layak untuk dipilih (menjadi menteri)," ujar Karding saat dikonfirmasi, Senin (1/7).

Karding pun tak menampik, bahwa Jokowi nantinya akan meminta masukan kepada partai politik, tokoh-tokoh, maupun relawan terkait calon menterinya nanti. Namun, ia menegaskan, pemilihan menteri tetaplah hak prerogatif mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Tinggal penyelesaian dengan diskusi dengan para parpol pendukung, meminta masukan dan saran dari banyak pihak," ujar Karding.

Namun, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu masih enggan memberi tahu terkait kandidat yang akan mengisi jabatan menteri nantinya. Terkait partai oposisi yang diisukan bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja, Karding tak menutup kemungkinan bahwa hal itu akan terjadi. Namun ia menegaskan, bagi partai oposisi yang ingin bergabung haruslah memiliki komitmen yang sama terhadap visi-misi Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kita berharap koalisi yang terjadi adalah koalisi substantif bukan koalisi sekadar bagi-bagi kekuasaan tetapi koalisi substantif," ujar Abdul.

Untuk diketahui, sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Adil Makmur diisukan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja. Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat menjadi dua partai yang paling santer diisukan bergabung ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.

Selain itu, Presiden terpilih Jokowi juga telah mengungkapkan, pada dasarnya pihaknya terbuka jika Prabowo Subianto-Sandiaga Uno atau pun parpol lain merapat ke koalisi pemerintah. Menurut dia, prioritas utama saat ini adalah bagaimana menjadikan Indonesia lebih baik ke depan.

"Tapi seperti yang sudah sering saya sampaikan, kita akan buka siapapun sama-sama memajukan negara ini, bersama-sama membangun negara ini," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement