Senin 01 Jul 2019 16:16 WIB

Pemprov Jabar Promosikan 7 Proyek di Prancis dan Inggris

Jawa Barat mempunyai proyek pembangunan yang layak untuk ditawarkan kepada investor.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana pembangunan proyek LRT di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/6). Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah, seluruh pengerjaan proyek pembangunan di Jakarta dihentikan mulai Selasa (5/6) menjelang arus mudik lebaran 2018/1439 H, termasuk di sejumlah ruas tol yang tengah dibangun di antaranya Jakarta – Cikampek II (elevated), LRT, serta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Pengerjaan akan kembali dilanjutkan pada 24 Juni 2018.
Foto: Muhammad Adimaja/Antara
Suasana pembangunan proyek LRT di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/6). Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah, seluruh pengerjaan proyek pembangunan di Jakarta dihentikan mulai Selasa (5/6) menjelang arus mudik lebaran 2018/1439 H, termasuk di sejumlah ruas tol yang tengah dibangun di antaranya Jakarta – Cikampek II (elevated), LRT, serta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Pengerjaan akan kembali dilanjutkan pada 24 Juni 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa akan bertolak ke Inggris dan Prancis, Sabtu (29/6), untuk mengikuti Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF). Menurut Iwa, dalam kesempatan tersebut, ia akan mempromosikan tujuh proyek potensial dan berskala besar di Jawa Barat.

Iwa menjelaskan, tujuh proyek tersebut adalah LRT/Monorail Bandung Raya, Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Jatigede, Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka, Segitiga Rebana, Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Bandung Raya, Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Cirebon Raya, dan Aerocity BIJB Kertajati.

Baca Juga

Menurut rencana, Iwa dan tim pada forum yang digelar oleh KBRI London, KBRI Paris, BI Perwakilan London dan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London ini akan mempresentasikan proyek pembangunan proyek-proyek ini pada 2 Juli 2019 di Inggris dan pada 4 Juli 2019 di Prancis. 

Iwa mengatakan, Penyelenggara IIIF 2019 nantinya bisa melihat bahwa Jawa Barat mempunyai  proyek pembangunan yang layak untuk ditawarkan kepada investor. Sehingga diberikan kesempatan mempresentasikan materi terkait proyek yang akan menarik investasi.

“Namun apabila nanti investasinya tidak cukup maka kita akan dorong pola KPBU didalamnya juga ada investasi, sehingga nantinya akan feasible,” kata Iwa kepada wartawan akhir pekan ini.

Menurut Iwa, yang penting bagi mereka itu investasi mudah tetapi juga menguntungkan. "Apabila nanti nggak menguntungkan maka pola KPBU kita kan juga sampaikan,” katanya.

Iwa sangat berharap hasil presentasi proyek membuahkan hasil yang sesuai dengan tujuan demi pembangunan Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement