Sabtu 29 Jun 2019 12:35 WIB

Cara Delegasi Negara Asia Afrika Dukung Palestina

para delegasi ini berjalan kaki menuju Palestine Walk di kota Bandung.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Agung Sasongko
Walikota Bandung Oded M Danial (tengah) bersama delegasi dari 19 negara melakukan Palestine Solidarity Walk di kawasan Palestine Walk, Kota Bandung, Sabtu (29/6).
Foto: Abdan Syakura
Walikota Bandung Oded M Danial (tengah) bersama delegasi dari 19 negara melakukan Palestine Solidarity Walk di kawasan Palestine Walk, Kota Bandung, Sabtu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar Asia Africa Festival (AAF) 2019. Delegasi dan tamu dari negara-negara Asia Afrika hadir mengikuti puncak acara peringatan AAF 2019, Sabtu (29/6).

Mengusung tema solidaritas untuk Palestina, para delegasi ini berjalan kaki menuju Palestine Walk yang berada di depan Alun-Alun Kota Bandung. Aksi Solidarity Walk ini menjadi bentuk dukungan negara-negara Asia Afrika untuk kemerdekaan Palestina.

Sejumlah negara sahabat yang hadir tersebut di antaranya, Jepang, Maroko, Tunisia, Sudan, Aljazair, Ethiopia, Irak, Palestina, Mozambik , Zimbabwe, Nigeria, Myanmar, Libia, Laos, Afganistan, Kuait, Mesir dan Afrika Selatan. 

Dimulai pukul 08.30 WIB, para delegasi berjalan kaki dari Pendopo Kota Bandung menuju Palestine Walk bersama Wali Kota Bandung Oded M. Danial dan wakilnya Yana Mulyana. Di Palestine Walk berdekatan dengan monumen bola dunia, para delegasi menerbangkan burung merpati. Burung merpati menjadi simbol harapan bagi kebebasan Palestina.

"Saya berharap event ini dapat mencerminkan perkembangan budaya, pedamaian antar bangsa serta terciptanya peradaban dunia yang berlandaskan demokrasi dan perdamaian," kata Oded dalam sambutannya di sela-sela kegiatan.

Oded berharap kegiatan ini menjadi bukti bagian dukungan Bandung kepada Palestina bersama negara-negara sahabat. Sebab sesuai dengan sejarah diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika pada 1955 lalu untuk menggelorakan perdamaian di seluruh dunia.

Ia ingin perkembangan pembangunan Kota Bandung semakin maju ke depannya. Sehingga ibu kota Jawa Barat ini bisa menjadi percontohan bagi seluruh dunia. "Saya berharap event ini menguatkan peran Kota Bandung sebagai kota percontohan dan pembangunan infrastruktur, kebudayaan dan sumber daya manusianya" ujarnya.

Selain solidaritas untum Palestina, AAF juga menampilkan kreativitas dan parade budaya. Para delegasi disuguhkan tampilan budaya khas Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya. Mulai dari tarian, alat musik,  dan karnaval seni tradisional.

Staf Ahli Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengapresiasi AAF yang digelar Pemkot Bandung. Pemkot Bandung konsisten mengadakan AAF menjadi tiap tahunan sebagai event berskala internasional.

Esthy menilai lewat AAF, Indonesia ingin membuktikan kepeduliannya terhadap perdamaian dunia. Seperti yang tercatat pada Dasasila Bandung yang merupakan hasil kesepakatan pada Konferensi Asia Afrika 1955.

"Kegiatan ini dalam rangka peringatan Konferensi Asia Afrika pada saat 1955 yang melahirkan Dasasila Bandung untuk menggaungkan perdamaian," ujarnya.

Ia berharap AAF juga bisa menarik wisatawan untuk datang ke Kota Bandung setiap tahunnya. Karenanya kegiatan ini menjadi agenda penting yang harus disiapkan dengan matang untuk menarik pengunjung.

"Event ini juga sangat penting untuk mengekspresikan kreatuvitas dari seniman dan budayawan," ucapnya.

Usai Solidarity Walk, para delegasi negara Asia Afrika menuju Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika. Setelah berkunjung ke bangunan bersejarah tersebut, para tamu menyaksikan karnaval budaya yang berlangsung di sepanjang Jalan Asia Afrika. Tak hanya budaya Indonesia saja,peserta dari negara lain juga ikut berpartisipasi.

Tak hanya tamu undangan saja,masyarakat Kota Bandung pun ikut hadir menyaksikan karnaval budaya. Para pengunjung ikut merasalam kemeriahan acara ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement