Jumat 28 Jun 2019 23:19 WIB

Potensi Investasi Hyundai di Jabar Bisa Sampai Rp 40 Triliun

Cirebon-Patimban-Kertajati alias segitiga Rebana bisa menjadi opsi untuk Hyundai.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Hyundai Santa Fe 2018.
Foto: Autocar
Hyundai Santa Fe 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Produsen otomotif asal Korea Selatan Hyundai akan melakukan investasi besar-besaran di Jawa Barat. Nilainya, lebih dari Rp 40 trilliun. Menurut Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pemprov Jabar membuka diri bagi investor asal Korea Selatan yang hendak mengembangkan industrinya di Jabar.

"Hyundai akan besar-besaran pindah ke Jabar. Kalau dihitung hitung nilai investasinya bisa lebih dari Rp 40 triliun," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Kita Bandung, Jumat (28/6).

Baca Juga

Emil mengatakan, kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati alias segitiga Rebana bisa menjadi opsi untuk pemodal asal Korsel tersebut mengembangkan bisnisnya. Terlebih akan diproyeksikan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbesar di Indonesia.

"Iya kan info Rebana ini baru, nanti kalau jadi pertimbangan ya silakan. Kalau nggak di Rebana juga nggak masalah," katanya.

Segitiga Rebana, kata dia, akan memberikan kemudahan bagi para investor. Harga tanah masih terjangkau dan UMR di kawasan tersebut yang lebih rendah dari daerah lainnya. Dengan status KEK yang kini sedang diupayakan,  maka akan membuat pajak ekspor impor pun dihilangkan.

"Jarak bandara dan pelabuhan juga dekat . Saya kira ini sangat luar biasa tidak dimiliki oleh daerah daerah yang lain," katanya.

Emil mengatakan, pihaknya bukan hanya menyambut industri skala besar saja. Di mana, Jabar pun akan terbuka untuk Industri kecil dari Negeri Ginseng tesebut. " Semua industri Korea juga dengan senang hati kita akan sambut," katanya.

Emil pun, memastikan pada bulan Juli ini akan mengirimkan delegasi ke Korea Selatan melalui dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar. Setelah itu, pada September nanti giliran dia yang berencana menyambangi Korea Selatan.

Saat ini, kata dia, ada sekitar 3000 warga Jabar yang selesai magang pada sejumlah industri di Korea Selatan. Pemprov Jabar, memerlukan tenaga mereka untuk membangun Jabar menjadi lebih baik.

"Yang sudah selesai magang di Korea ini kita akan undang pulang  untuk bergabung dalam peluang peluang khusus di pariwisata dan pedesaan. Sehingga hasil tabungan mereka dari Korea itu tidak habis," paparnya.

Di tempat yang sama Duta Besar  Indonesia untuk Korea Selatan, menurut Umar Hadi, Segitiga Rebana memiliki potensi besar bagi investor Korea Selatan untuk mengembangkan bisnisnya. Karena itu, ia akan terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. 

"Saya yakin kalau dari pengawalan selama ini di Korea cukup menarik prospeknya untuk mereka masuk ke kawasan itu," katanya.

Sedikitnya, kata dia, ada dua kategori perusahan Korea Selatan yang menanamkan modalnya di Indonesia. Pertama adalah perusahan raksasa yang bersumber dari konglomerat dan yang setara UKM. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement