REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengalihan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka mulai menunjukkan hasil. Padahal, rute penerbangan tersebut belum resmi dialihkan.
Menurut Direktur PT BIJB Muhammad Singgih, load factor dari dan ke Kertajati mulai menunjukkan peningkatan seiring dimulainya penerbangan jet dan luar Jawa dari bandara tersebut per 1 Juli mendatang. “Alhamdulillah sudah menunjukan kenaikan,” ujar Singgih kepada wartawan, Jumat (28/6).
Singgih menjelaskan, untuk penerbangan Ahad (30/6) saja, Air Asia dari Denpasar ke Kertajati sudah terisi 152 penumpang. Sementara Garuda Indonesia untuk rute yang sama sebanyak 162 orang. “Keberangkatan Garuda ke Bali dari Kertajati hari yang sama ada 180 penumpang,” katanya.
Singgih menilai pengalihan rute yang berbarengan dengan musim liburan sekolah berdampak pada mulai bergerak naiknya tingkat keterisian pesawat. Terkait penerbangan tanggal 1 Juli, ia belum mendapat laporan dari maskapai.
"Tapi informasi yang kami dapat sama tinggi juga,” katanya.
Singgih mengaku, animo ini mematahkan keluhan dan anggapan yang beredar jika banyak calon penumpang ogah terbang dari Kertajati. “Kondisi yang ada membuktikan konsumen tetap terbang dari Kertajati, jadi peralihan ini tidak menjadi masalah,” katanya.
Animo terbang ini, kata dia, ditunjang kesiapan moda transportasi dari sejumlah kota termasuk Damri yang menggratiskan layanan ke Kertajati selama sebulan. Selain itu setelah dihitung jarak dari Bandung-Cipali-Kertajati hanya dua jam, lalu Bandung-Sumedang-Kertajati hanya 3 jam lebih. “Lebih dekat dibanding ke Soekarno-Hatta,” katanya.
Sebelumnya, terkait akses, Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Perum Damri akan menyediakan transportasi darat untuk mengangkut masyarakat yang ingin berangkat ke BIJB dari empat kota. Yakni, Kota Bandung, Cirebon, Kuningan dan Cikarang.
Menurut GM Perum Damri Cabang Bandung Mursalin Tutu, pemberangkatan ini untuk mempermudah penumpang yang akan bepergian ke luar daerah Jabar menggunakan pesawat. Sebenarnya, Perum Damri mendapatkan bantuan lima bus dari manajemen BIJB untuk menggratiskan penumpang.
"Namun, penggratisan tersebut kemungkinan tidak diberlakukan. Karena kami ingin melakukan pemerataan untuk seluruh bus yang ada di empat titik tersebut," ujar Mursalin.
Mursalin mengatakan, kemungkinan pihaknya menggunakan opsi kedua dengan harga tiket Rp 35.000 atau Rp 37.500 per orang. Tarif ini, adalah tarif yang sudah didiskon sebesar 50 persen dari tarif asli.
"Ini untuk 10 armada yang ada di Bandung," katanyam
Saat ini, kata Mursalin, pihaknya menyiapkan 20 bus yang kemudian di sebar ke empat titik tersebut. Artinya tiap daerah minimal memiliki lima bus. Sedangkan harga tiket setiap kota berbeda. Di Bandung harga tiket normal Rp 75 ribu per orang, Cirebon Rp 40 ribu, Cikarang Rp 60 ribu dan Kuningan sekitar Rp 40-50 ribu.
"Ini beda karena jarak termpuhnya kan berbeda juga," kata Mursalin.
Mursalin mengaku, jumlah bus sebenarnya tergolong tidak banyak. Namun, ke depan jika jumlah penumpang semakin banyak yang menggunakan BIJB maka armada bus pun sudah tentu bertambah.
Terkait jam pemberangkatan bus dari setiap kota, kata dia, kemungkinan akan berbeda. Misalnya di Bandung dan Cikarang, paling awal sekitar pukul 02.00 WIB. Sedangkan dari Cirebon dan Kuningan paling cepat pukul 04.00 WIB.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, Dishub Jabar akan menambah sebanyak mungkin titik penjemputan untuk masyarakat yang ingin berangkat menggunakan pesawat dari BIJB Kertajati. Jadi, kalau selama ini mayoritas ada di Bandung dan Cirebon, ke depan akan ditambah seperti dari Purwakarta dan Kuningan.
"Sekarang ada 12 perusahaan baik bus dan minibus yang siap menjemput dan mengantarkan masyarakat dari dan ke BIJB Kertajati," katanya.
Selain itu, kata dia, saat ini memang sudah ada beberapa perusahaan travel yang sudah membuka rute ke BIJB dari beberapa daerah. Hery pun berharap dengan adanya fasilitas ini maka masyarakat tidak khawatir dengan fasilitas penunjang yang memudahkan mereka menggunakan bandara ini.